News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Istilah dalam Susunan Kepengurusan PBNU: Mustasyar, Syuriah hingga Tanfidziah

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belasan ribu nahdliyin memenuhi depan Masjid Islamic Center Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (22/11/2017).

TRIBUNNEWS.COM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk periode 2022-2027 telah diumumkan.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, telah menunjuk 180 orang yang didapuk masuk dalam kepengurusan PBNU.

Jumlah tersebut lebih banyak dibanding kepengurusan periode sebelumnya yang hanya 150 orang.

Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar mengatakan, nantinya ratusan pengurus bukan hanya urus umat di Indonesia namun juga umat internasional.

"Maka semoga susunan kepengurusan yang besar kalau dihitung hampir ada 200 dari kepengurusan yang ada, karena sesuai kebutuhan," ujar Miftachul di Gedung PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Ini Susunan Lengkap Pengurus PBNU Masa Khidmat 2022-2027

Baca juga: Gus Yahya Tunjuk 11 Tokoh Perempuan dalam Kepengurusan PBNU, Ada Khofifah hingga Sinta Nuriyah Wahid

Stuktur di kepengerusuan PBNU menggunakan beberapa istilah, diantaranya seperti Mustasyar, Syuriah, Rais Aam, Katim Aam, A'wan, hingga Tanfidziyah.

Bagi beberapa pihak, terutama orang awam, istilah dalam susunan kepengurusan PBNU tentu akan terdengar asing.

Berikut adalah beberapa istilah kepengurusan yang dimiliki oleh PBNU, dikutip dari Kamus NU karya Muhammad Arief Albani yang dipublikasikan Repository IAIN Madura.

Mustasyar

Mustasyar adalah penasehat pengurus NU.

Anggota Mustasyar adalah para ulama' atau tokoh yang telah memberikan dedikasi pengabdian dan loyalitasnya kepada NU.

Syuriah

Syuriah berasal dari kata ‘syawara’ yang berarti bermusyawarah.

Syuriah ialah badan musyawarah pengambil keputusan tertinggi dalam NU, semacam dewan legislatif dalam negara.

Syuriah dipimpin oleh seorang rais ‘am.

Baca juga: Profil Singkat 11 Perempuan yang Masuk Jajaran Pengurus PBNU, Alissa Wahid hingga Sinta Nuriyah

Baca juga: Ini 3 Politisi yang Masuk Jadi Pengurus Inti PBNU, Gus Yahya Jelaskan Alasannya

Rais Aam

Jabatan Rais Aam dulunya bernama Rais Akbar, jabatan tertinggi dalam struktur kepengurusan Syuriyyah NU saat pertama kali didirikan.

Jabatan Rais Akbar, jabatan ini hanya pernah diduduki oleh Hadhratusy Syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari.

Sepeninggal Hasyim Asy’ari, istilah rais akbar diganti dengan rais ‘am yang berarti ketua umum.

Katim Aam

Penulis atau juru catat, berasal dari kata ‘kataba’ (menulis). Dalam NU, istilah katib hanya diperuntukkan bagi sekretaris syuriah. Sementara itu, dalam tanfidziah digunakan istilah sekretaris.

Katib Aam adalah orang kedua setelah Rais Aam. Adapun Katib, membantu tugas-tugas Katib Aam.

A’wan

A'wan adalah bagian dari syuriah yang bertugas membantu tugas rais, yang terdiri atas sejumlah ulama terpandang.

A’wan adalah bentuk jamak dari ‘awn yang secara bahasa berarti bantuan.

Tanfidziah

Tanfidziah ialah badan pelaksana harian organisasi NU yang menjalankan kebijakan atau keputusan yang telah ditetapkan oleh Syuriah.

Pemimpin tertinggi Tanfidziyyah tidak menggunakan istilah rais ‘am, melainkan ketua umum.

Struktur pengurus harian tanfidziyah terdiri dari ketua umum, wakil ketua umum, beberapa ketua, sekretaris jenderal, beberapa sekretaris, bendahara umum, dan beberapa bendahara.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini