TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Ubedilah Badrun yang berprofesi sebagai dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan mantan aktivis 98.
Ubedilah Badrun merupakan pelapor dua anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dikutip dari Tribunnews, laporan ini terkait dugaan tindak pidana korupsi atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) atas relasi bisnis Gibran dan Kaesang.
“Laporan ini terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) berkaitan dengan dugaan KKN relasi bisnis anak Presiden dengan grup bisnis yang diduga terlibat pembakaran hutan,” ucap Ubedilah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/1/2022).
Kemudian Ubed menjelaskan laporan tersebut berawal dari 2015 saat ada perusahaan besar berinisial PT SM yang menjadi tersangka pembakaran hutan dan sudah dituntut oleh Kementerian Lingkungan Hidup dengan nilai Rp 7,9 triliun.
Baca juga: JoMan Sebut Pelaporan Kaesang dan Gibran ke KPK Hanyalah Pansos
Baca juga: Bela Gibran-Kaesang yang Dilaporkan ke KPK, Moeldoko: Jangan Mudah Menilai Anak Pejabat Negatif
Hanya saja dalam perkembangannya, Mahkamah Agung (MA) hanya mengabulkan tuntutan Rp 78 Miliar yang mana pada saat itu kedua putra Jokowi tersebut diduga memiliki perusahaan dan bergabung dengan PT SM.
Lalu siapakah sosok Ubedilah Badrun ini? Berikut ulasannya.
Profil Ubedilah Badrun
Dikutip dari Tribunnewswiki, Ubedilah Badrun lahir di Indramayu Jawa Barat pada 15 Maret 1972.
Saat ini dirinya dikenal sebagai seorang pengamat sosial dan politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Selain itu dirinya juga merupakan salah satu aktivis reformasi di tahun 1998.
Pria yang akrab disapa Ubed ini juga menjadi salah satu pendiri Komunitas Perhubungan Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) pada 23 Maret 1996.
Namun berbeda dengan tokoh aktivis lain yang menjabat di partai maupun DPR RI, ia memilih menjadi guru dan penulis dalam rangka membentuk karakter anak bangsa.
Ubed juga sering diundang di stasiun televisi, koran, radio, dan media online lainnya untuk memberikan pandangan mengenail politik dan sosial pada suatu isu.
Kemudian pada tahun 2018, dirinya mengajar di prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) di UNJ untuk mata kuliah Pengantar Ilmu Politik, Sosiologi Politik, Ekonomi Politik, Budaya Politikm dan Sistem Politik Indonesia.
Selain itu ia juga telah menikah dengan Hartini Nara dan dikaruniai tiga anak yaitu Qurrota A’yun Nisa (alm), Sana Shabira Turfa, dan Hanna Aisha Adibah.
Ubedilah Badrun juga sempat mengenyam pendidikan di berbagai perguruan tinggi yaitu:
- Japan Education Forum (JEF III) di tahun 2006
- Japan Education Forum (JEF II) di tahun 2005
- Program Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia yang selesai di tahun 2003
- FPIPS IKIP Jakarta Universitas Negeri Jakarta (1998)
- Extension Course, STF Driyarkara Jakarta (1995-1997)
- Ma’had Alhikmah Jakarta (1994-1995)
Selain itu dirinya juga aktif dalam menulis dan menghasilkan beberapa buku diantaranya:
- Middle Class in Indonesia and Public Intellectual Responsibility (2018)
- Menjadi Aktivis Kampus Zaman Now (2018)
- Sistem Politik Indonesia: Kritik dan Solusi Sistem Politik Efektif (2016)
- 70 Tahun Indonesia dan Bobroknya Sistem Politik (2015)
- Koalisi Capres: Antara Politik Gagasan dan Transaksional (2014)
- Koalisi Politik dalam Pilpres 2009 (2009)
- Radikalisasi Gerakan Mahasiswa: Kasus HMI MPO (2006)
- The American Policy towards Islamic World Should be Changed (2006)
- Mr. President: Mr. Cuek (2006)
- Di Balik Kemenangan Koizumi (2005)
- Membaca Kemungkinan Dua Presiden (2001)
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rizki Sandi Saputra)(Tribunnewswiki.com/Magi)