Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 16.5-18°C.
Menurut pengamatan kali ini, hanya tercatat satu kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 3 mm, S-P 2.1 detik dan lama gempa 27 detik.
Tercatat satu kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 11 detik.
Gempa Hybrid/Fase Banyak terjadi satu kali, dengan amplitudo 2 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 12 detik.
Laporan gempa terakhir yaitu dua kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-17 mm, S-P 46.1-46.3 detik dan lama gempa 137-183 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Baca juga: Ini Asal Usul Sesajen Tradisi Ruwatan di Gunung Semeru yang Ditendang Oknum Relawan
3. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab/Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.