TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Praptono mengatakan Program Guru Penggerak mendapatkan sambutan yang baik dari kalangan guru.
Para guru, menurutnya, dapat mengembangkan kompetensinya secara mandiri melalui program ini.
"Padahal, awalnya mereka tidak tahu apa yang akan didapatkan dari program ini. Tapi mereka benar-benar berangkat dari niat tulus melakukan perubahan, meningkatkan profesionalisme dan kompetensi, sehingga terjadilah transformasi pendidikan," kata Praptono melalui keterangan tertulis, Jumat (21/1/2022).
Sejak awal, Praptono mengatakan respons para guru Indonesia terhadap PGP tumbuh dengan baik.
Sehingga di Angkatan kelima, Kemendikbudristek hanya akan merekrut delapan ribu Calon Guru Penggerak, harus menyeleksi lebih dari 100 ribu peserta dari 160 kabupaten/kota.
"Mudah-mudahan tren positif ini bisa kita jaga sehingga semakin banyak guru-guru yang bisa kita siapkan jadi agen perubahan. Kalau gurunya hebat, kepala sekolahnya hebat, pasti pembelajarannya bisa semakin baik,” tutur Praptono.
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem Makarim: Guru Penggerak Tidak Takut Perubahan
"Maka Kemendikbudristek mengajak para guru hebat Indonesia mengambil bagian dalam transformasi pendidikan lewat Program Guru Penggerak,” tambah Praptono.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia pada akhir 2021 kepada 983 responden yang menyambut Program Guru Penggerak dengan positif.
Sebanyak 68,5 persen menyatakan sangat setuju dan 31,4 persen setuju menilai program ini berhasil meningkatkan kemampuan guru berinovasi.
Platform Guru Belajar dan Berbagi juga dinilai sangat bermanfaat dan memudahkan kolaborasi menggelar pembelajaran.
Sebanyak 68,5 persen responden sangat setuju dan 31,4 persen setuju PGP berhasil meningkatkan kemampuan guru berinovasi.
Sementara sebanyak 68,3 persen sangat setuju dan 31,5 persen responden setuju Guru Penggerak berdampak baik bagi diri pribadi, murid, dan sekolah.