Jika dibandingkan dengan data varian Delta, jumlah kasus konfirmasi varian Omicron ini masih sangat rendah.
Kendati demikian, masyarakat tetap diminta untuk tetap memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan.
Yakni dengan memakai masker, mencuci tangan dan mengurangi kerumunan.
Menkes mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik karena memang hospitalisasi dan kematiannya rendah.
Namun tetap harus waspada dan hati-hati karena resiko penularannya tinggi.
Baca juga: Pemerintah Kota Beijing Lakukan Pencegahan Penularan Covid-19 Sebelum Dimulainya Olimpiade
"Dari sisi surveilans, karena kasusnya semakin banyak maka tidak semua akan di genome sequencing lagi."
"Genome sequencing akan lebih kita arahkan untuk menganalisa pola penyebaran Omicron."
"Kita akan menggunakan PCR yang jauh lebih cepat, nanti siap dengan SGTF yang bisa mendeteksi Omicron."
"Sudah kita diskusikan dan akan segera kita didistribusikan ke daerah-daerah," kata Menkes.
Menkes juga mengharapkan adanya pendisiplinan untuk tetap melakukan testing paling tidak satu per 1.000 penduduk per Minggu, itu tetap dijalankan.
Termasuk menerapkan strategi isolasi di rumah maupun isolasi terpusat di rumah sakit, sesuai dengan protokol yang ada.
Selain itu, Menkes meminta adanya percepatan vaksinasi untuk lansia dan anak.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Hari Ini Depok PTM 100 Persen untuk Jenjang SD dan SMP
"Vaksinasi masyarakat diminta juga agak dipercepat (terutama) untuk lansia karena sangat rawan untuk masuk rumah sakit dan wafat," tambahnya.
Dalam 23 Minggu ke depan, pemerintah juga akan mempercepat vaksinasi booster di DKI Jakarta dan Jabodetabek.