Tanpa dukungan tersebut, Indonesia berpotensi mendapatkan ancaman besar, khususnya dalam aspek pertahanan negara.
5. Dijual dengan Skema Lelang
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kedua kapal ini akan dijual menggunakan skema lelang.
"Usulan lelang nanti akan dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan pelaksanaan lelang dilakukan Kementerian Keuangan."
"Hasil lelang akan masuk ke kas negara dan keputusan penghapusan barang milik negara dari laporan keuangan dari Kementerian Pertahanan akan bisa dilaksanakan," ujar Sri Mulyani dikutip dari kemenkeu.go.id.
Ia mengatakan, penjualan dua kapal itu karena kondisi kapal sudah rusak berat dan tidak efisien diperbaiki.
"Serta apabila dihapuskan tidak mengganggu penyelenggaraan tugas dan fungsi TNI AL," kata dia.
Sebelumnya, KRI Teluk Penyu akan dijadikan terumbu karang di perairan Nusa Dua, tapi rencana ini urung dilakukan sehingga proses penjualan kemudian dilanjutkan.
6. Tentang KRI Teluk Penyu dan KRI Teluk Mandar
Dikutip dari tni.mil.id, KRI Teluk Penyu merupakan jenis kapal pendarat kelas Tacoma.
KRI Teluk Penyu dibangun perusahaan Korea-Tacoma SY, Masan, Korea Selatan pada 1981.
Setelah masuk ke Indonesia, kapal perang tersebut dinamai dengan nama Teluk Penyu yang merupakan nama sebuah teluk di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
KRI Teluk Penyu mempunyai 117 orang awak kapal termasuk perwira. KRI Teluk Penyu dilengkapi oleh pengangkut tentara dan mampu membawa 202 tentara infantri.
Selama menjalankan tugasnya, KRI Teluk Penyu telah menjalani beberapa misi.
Yang paling menjadi sorotan saat KRI Teluk Penyu mengangkut 900 orang eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
KRI Teluk Penyu merupakan kapal terakhir yang bisa ditumpangi oleh warga eks Gafatar dari Pelabuhan Dwikora Pontianak.
Sementara KRI Teluk Mandar juga sama-sama dibangun oleh perusahaan Korea-Tacoma SY, Masan, Korea Selatan pada tahun 1981.
Dikutip dari wikipedia.org, KRI Teluk Mandar mempunyai 117 orang awak kapal termasuk perwira. KRI Teluk Mandar dilengkapi oleh pengangkut tentara dan mampu membawa 202 tentara infantri.
KRI Teluk Mandar juga memiliki dek helikopter pada bagian belakang untuk operasi udara.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Chaerul Umam) (Kompas.com)