Malam itu, Dicky Sondani bisa bernapas lega karena dokter yang merawat Soeharto mengatakan, kondisi presiden ke-2 itu membaik.
Bahkan kondisi Soeharto semakin meningkat dan diperkirakan pada Selasa, Pak Harto sudah bisa duduk bagus.
Meski dokter berkata demikian, tapi Dicky Sondani tetap tak pulang ke rumah dan memilih beristirahat di kantor.
Keesokan hari, istri Dicky Sondani mengajaknya kondangan ke pesta pernikahan saudaranya.
Merasa pengamanan di RSPP mulai longgar, Dicky Sondani mengiyakan permintaan sang istri dan segera berganti kemeja batik.
Namun rencana kondangan itu urung dilakukan. Sebab tak lama, ponsel Dicky Sondani berdering.
Dokter kepresidenan menghubungi Dicky Sondani dan memberi tahu bahwa kondisi Pak Harto kembali memburuk.
Dicky Sondani segera mengganti kemeja batiknya dan langsung meluncur ke RSPP.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Dicky Sondani tiba di RSPP dan dokter mengatakan, kondisi Pak Harto semakin menurun.
Bahkan, dokter menyebut wafatnya Pak Harto tinggal menunggu waktu.
"Saya ingat sekali saya lima kali bolak-balik, keluar masuk rumah sakit," kata dia dalam sebuah wawancara, Selasa (26/1/2016).
"Nah, pas masuk ke rumah sakit yang terakhir, dokter menyatakan bahwa Pak Harto sudah meninggal dunia," tambahnya.
Tak Bisa Bohongi Publik
Mengetahui kabar meninggalnya Soeharto, Dicky Sondani keluar dari rumah sakit lagi untuk mempersiapkan personel pengamanan tambahan.