Semangatnya untuk menjadi taruna pun ia buktikan.
Setelah menamatkan pendidikan SMA, ia kemudian meminta doa kepada seluruh keluarga besarnya untuk mengikuti tes masuk menjadi taruna.
"Mungkin perjuangan saya dan doa dari keluarga ketika saya mendaftar modal saya hanya doa. Saya datangi seluruh saudara ibu saya, seluruh saudara bapak saya, kakek nenek saya yang masih ada saya datangi semuanya saya hanya minta doa restu beliau-beliaunya untuk saya ingin mendaftar di taruna," ungkapnya.
Keuletan serta doa dari keluarga besarnya akhirnya membawa dia masuk menjadi taruna Angkatan Laut.
"Alhamdulillah saya lulus dan masuk di TNI Angkatan Laut," katanya.
Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa Kawal Kasus Anggota TNI AD yang Tewas Dikeroyok: Kami Ingin Keadilan
Setelah perjalanan panjang bergabung di TNI AL, Waluyo pun akhirnya dipercaya menjadi Komandan KRI Bima Suci sejak tahun 2019.
Ia pun mengaku sangat bersyukur bisa menyambut langsung Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di atas kapal KRI Bima Suci saat melakukan kunjungan kerja ke Markas Komando Armada II di kawasan Perak Surabaya, Jawa Timur pada Desember 2021 lalu.
Ia bersama taruna Angkatan Laut menyambut langsung kedatangan Panglima TNI yang meninjau KRI Bima Suci secara keseluruhan.
"Alhamdulillah saya dapat kehormatan untuk menyambut panglima TNI yang baru Pak Andika Perkasa," ujarnya.
Makna nama KRI Bima Suci
KRI Bima Suci merupakan kapal layar latih bagi taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) menggantikan kapal legendaris KRI Dewaruci.
Di atas kapal tersebut para taruna dilatih mengarungi lautan, belajar pada ombak, angin, dan gelombang, untuk mengendalikan kapal dan menemukan jati dirinya seperti Bima.
Kapal yang diluncurkan pada 18 September 2017 tersebut diketahui diproduksi di Spanyol pada 2016 dan sudah
Letkol Waluyo pun mengungkap asal usul nama Bima Suci dan maknanya.