TRIBUNNEWS.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan segera diumumkan dalam waktu dekat.
Dikutip dari laman resmi sekretariat kabinet setkab.go.id, Jokowi mengungkap sosok Kepala Otorita IKN nantinya akan dijabat oleh seseorang dari kalangan non-partai politik.
“Non-partai,” ucap Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan usai Peresmian Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat, NasDem Tower, di Jakarta, Selasa (22/2/2022).
Jauh sebelum ini, Jokowi pernah menyebutkan sejumlah kriteria soal sosok yang berpeluang menjadi badan otorita IKN.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Jokowi melalui Tenaga Ahli Utama Kantor staf Presiden Wandy Tuturoong mengungkap kriteria ideal untuk calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN).
Baca juga: Jokowi akan Beri Kejutan soal Nama Kepala Otorita IKN
Menurutnya Kepala Otorita IKN sebaiknya diisi orang yang pernah memimpin daerah dan memiliki latar belakang arsitek.
Hal itu sesuai dengan tantangan yang akan dihadapi Kepala Otorita IKN saat memimpin nanti.
Karena memang tantangan membangun dan memindahkan Ibu Kota Negara itu kan relevan dengan itu," kata Wandy , Jumat (21/1/2022).
Ada 4 nama kepala daerah atau mantan kepala daerah dengan latar belakang arsitek yang digadang-gadang bisa menjadi pemimpin IKN baru.
Baca juga: Kata Jokowi soal Ciri-ciri Kepala Otorita IKN, Bukan dari Partai dan Bakal Dilantik Pekan Depan
Mulai dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Mensos Tri Rismaharini yang merupakan mantan wali kota Surabaya, Wali Kota Makassar Danny Pomanto, dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Dengan adanya syarat "non-partai" alias sosok yang bukan berasal dari partai politik, tentunya beberapa nama yang diprediksi menjadi pemimpin ibu kota baru pun gugur.
nama yang sudah disebut-sebut akan menjadi Kepala Badan Otorita IKN, hanya Ridwan Kamil, Bambang Brodjonegoro dan Tumiyana yang bukan berasal dari partai politik.
Ridwan Kamil
Ridwan Kamil mempunyai peluang besar menjadi Kepala Otorita IKN.
Sebab ia pernah memimpin daerah, berlatar belakang arsitek, dan bukan sosok golongan partai.
saat ini ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023.
Sebelumnya, Ridwan Kamil atau kang emil sempat menjabat sebaga wali kota Bandung.
Baca juga: Anggota Komisi II Tegaskan Kepala Otorita IKN Tidak Boleh Rangkap Jabatan
Pengalaman Emil sebagai arsitekur profesional pun sudah tak diragukan lagi.
Karya arsitekturnya tidak hanya di Indonesia, namun tersebar di penjuru dunia.
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, berikut karya kang emil sebagai seorang arsitek.
- Bandung Creative Park Project : Taman Cikapayang Dago
- Masjid Merapi, merupakan proyek sosial yang menggunakan abu letusan gunung merapi dikonversi menjadi batako.
- Rumah Gempa Padang, Proyek sosial ini merupakan pembangunan rumah-rumah tahan gempa dengan material kayu dan bambu lokal.
- Lampu Botol (Walking Brain).
- Bottle House, rumah yang dirancang dengan konsep ‘courtyard house’ dibangun dengan lebih dari 30000 botol bekas.
- Museum Tsunami Aceh (hasil desain karya sayembara pada tahun 2007 untuk memperingati musibah Tsunami).
Tak hanya itu, karyanya yang sempat disoroti yaitu Masjid Syaikh 'Ajlin di Gaza, Palestina.
Ia juga pernah bekerja di berbagai belahan dunia, antara lain Amerika Serikat, Hongkong, dan Singapura.
Emil menyabet gelar Master of Urban Design dari University of California, Berkeley, AS.
Sebelum maju di Pilkada, Emil mendirikan firma bersama teman-temannya di bidang arsitektur yang diberi nama Urbane.
Saat ini ia masih menjabat sebagai komisioner dan pendiri Urbane.
Bambang Brodjonegoro
Seperti diketahui, Bambang Brodjonegoro diangkat sebagai Menteri Keuangan di periode pertama Jokowi.
Ia kemudian dipindah posisi menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk tahun 2016-2019.
Di periode kedua Jokowi, Bambang diamanatkan menjadi Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRN).
Namun, setelah Kementerian Riset dan Teknologi kini dilebur dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ia memilih mundur dari Kabinet Jokowi.
Baca juga: Di Kawasan IKN akan Dibangun Bandara Internasional, Memiliki Panjang Landasan 3.000 Meter
Usai tak lagi berada di Kabinet Indonesia Maju, dirinya memilih balik ke dunia pendidikan.
Ia mengajar sebagai guru besar di Universitas Indonesia.
Meski demikian, sepak terjangnya membuatnya dipilih untuk bergabung di banyak perusahaan sebagai komisaris, termasuk perusahaan milik negara.
Menteri BUMN Erick Thohir memilih Bambang untuk menduduki posisi sebagai Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Bambang juga menduduki posisi serupa pada PT Astra International Tbk (ASII), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), Bukalapak, serta Oligo Infrastruktur.
Terbaru, Bambang diangkat menjadi Komisaris Independen PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada Jumat (27/8/2021).
Indofood menjadi perusahaan keenam yang mengangkat Bambang Brodjonegoro sebagai komisaris.
Tumiyana
Dikutip dari wikipedia.org, Tumiyana merupakan mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika.
Karier Tumiyana banyak dihabiskan di BUMN karya.
Sebelum berlabuh ke Wika, ia merupakan Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP.
Tumiyana juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan sebelum kemudian menjadi Dirut PT PP selama dua periode dari 2008-2016 dan 2016-2018.
Baca juga: Jokowi akan Beri Kejutan soal Nama Kepala Otorita IKN
Selain itu, Tumiyana tercatat juga sebagai Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Tak hanya bekerja di perusahaan pelat merah, Tumiyana dikenal sebagai pengusaha sukses di sektor peternakan.
Selain bisnis ternak sapi, ia juga memiliki bisnis di sektor komoditas seperti beras.
(Tribunnews.com/MilaniResti/TaufikIsmail)(Tribunnewswiki.com/WidiPradanaRiswanHermawan) (Wikipedia.org)