TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ketua Umum Partai NasDem yakin usul penundaan Pemilu 2024 yang dilontarkan oleh tiga ketua umum parpol akan segera berakhir. Paloh Yakin usulan itu akan mental sebelum sempat dibawa ke Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.
Termasuk juga isu soal perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.
Ia memprediksi isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden tidak akan sampai ke tingkat amandemen Undang Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia tahun 1945.
Karena menurut Paloh, pemilu tidak bisa ditunda hanya dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).
"Tapi prediksi NasDem itu tidak berakhir pada tingkat sampai kepada keberanian dan kesepakatan untuk mengamandemen Undang-Undang Dasar 1945," kata Surya Paloh ditemui usai membuka Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Partai NasDem Sumatera Utara, Kamis (3/3/2022).
Ia mengatakan jika ingin pemilu ditunda, tidak ada jalan lain kecuali dilakukan amandemen UUD 1945.
"Jalan lain tidak ada, tidak mungkin Perppu, itu di bawah Undang-Undang Dasar. Dekrit? Super bahaya itu menjerumuskan pemerintahan sekarang. Pemerintah yang didukung setulusnya, sepenuhnya oleh NasDem," ucapnya.
Namun sebelum sempat dilakukan amandemen, kata Paloh, isu penundaan pemilu akan habis dengan sendirinya.
Ia memberikan istilah "game over" untuk menyampaikan bahwa isu tersebut sudah habis di tengah jalan.
Baca juga: PPP Pastikan Menolak Ide Tunda Pemilu 2024, Ini Alasannya
"Satu-satunya adalah membawa ini ke sidang MPR dan amandemen. NasDem mampu memprediksikannya. Sebelum sampai situ, game is over. Untuk apa kita buang energi kepada hal-hal itu. Banyak hal lain yang harus jadi concern kita bersama," tegas Paloh.
Paloh mengatakan, saat ini banyak hal yang bisa dilakukan ketimbang memikirkan isu penundaan Pemilu 2024.
Di antaranya adalah penanganan pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Begitu juga mengenai pemindahan ibu kota.
"Ini hal-hal yang lebih besar dari pada hal itu. Ibarat air, ketika dia di gelas itu diisi air melampaui gelasnya, dia akan tumpah, itu tidak baik. Kita punya kapasitas yang maksimum dan jangan melampaui hal ini," ujarnya.(tribun network/han/dod)