Namun, ada banyak member yang belum balik modal sehingga mereka mengalami sejumlah kerugian.
"Kita dapet dari hasil trading itu karena kita memang inves, tujuan kita inves kan karena untuk mendapatkan hasil kan."
"Cuma Fahrenheit ini baru beberapa bulan, jadi banyak dari kita yang belum balik modal, jadi itu kita rugi sekali," lanjutnya.
Bahkan, dirinya sudah mengalami kerugian hampir Rp 2 miliar.
Selain itu, Joshua mengaku ada member lain yang bahkan sampai menjual rumah hingga meminjam dana untuk mengikuti investasi.
"Mereka itu kasian lho, ada yang jual rumah, ada yang pakai duit pendidikan anaknya, ada yang pinjem dari bank, mereka tuh butuh kejelasan," ucap Joshua.
Diketahui, penanggung jawab investasi robot trading Fahrenheit, Hendry Susanto, menghilang dan keberadaannya belum diketahui.
"Statusnya masih nggak ada yang tau dia di mana dan sebisa mungkin kita sedang melapor."
Lebih lanjut, Joshua mengungkapkan media sosial Hendry Susanto hingga nomor teleponnya sudah tidak ada.
"Instagram-nya hilang, nomer hilang, dan semua yang terlibat dalam Fahrenheit juga hilang," ujarnya.
Baca juga: Penyanyi Joshua March Alami Kerugian Hampir Rp 2 M dari Investasi Robot Trading Fahrenheit
Joshua menilai Hendry Susanto merupakan teman yang baik.
Pun ia berharap, Hendry segera memberikan keterangan dan klarifikasi.
"Jadi maksud saya gini lho, Hendry temen saya, saya pengen Hendry juga membersihkan namanya dia."
"Dia punya keluarga, dia punya teman-teman baik, Hendry orangnya baik, jangan sampai dia menghilang, nggak ada kasih statement apapun," sambung Joshua.
Dalam kesempatan tersebut, Joshua mengaku puluhan ribu member dengan jumlah investasi hingga triliunan menunggu kabar dari Hendry.
"Jadi seluruh member dari Fahrenheit yang jumlahnya puluhan ribu, yang sudah inves totalnya triliunan, kita menunggu semua gitu."
"Gimana kelanjutan dari Fahrenheit ini," pungkasnya.
Pihak Joshua March pun telah mencoba untuk melaporkan kasus ini kepada kepolisian.
Namun, karena adanya grup lain yang juga melapor membuat pihak kepolisian tak dapat menerima informasi secara tumpang tindih.
"Karena puluhan ribu member, pasti mereka punya sub-sub sendiri yang melaporkan."
"Udah ke Bareskrim, cuma memang udah ada satu orang atau satu grup saya nggak tau yang tidak diketahui katanya udah melaporkan hal ini."
"Jadi kita nggak bisa tumpang tindih, cuma kita akan melaporkan juga dengan mungkin kalau orang itu melaporkan penipuannya, kita lebih ke sistem yang lainnya," tutup Joshua March.
Sempat Bulang Tak Secam
Tiga bulan setelah dirikan, pemilik robot trading Fahrenheit, Hendry Susanto menyatakan Fahrenheit tidak scam menanggapi berbagai isu yang beredar soal kinerja robot trading Fahrenheit (FSP Akademi Pro).
Namun Hendry Susanto mengingatkan Fahrenheit menjalankan bisnis trading yang memiliki risiko.
Hal itu dinyatakan Hendry pada video podcast bersama Co Founder Fahrenheit Michael Howard yang kini video di youtube telah dihapus.
Namun jejak digital berhasil ditemukan di channel youtube Be Your Own Boss yang berjudul Jejak Digital Fahrenheit.
Dalam podcast itu Hendry ditanya oleh Michael Howard yang menanyakansoal isu scam yang beredar.
Hendry pun memberi jawaban.
"Kalau scam dibawa lari, itu bukan," katanya.
Hendry menyatakan Fahrenheit memiliki perizinan lengkap.
Dia menyatakan tidak ada robot trading yang punya izin lengkap yang mengalami scam.
Hendry dalam kesempatan itu juga bercerita tentang robot trading Fahrenheit yang di usianya yang baru 3 bulan, telah berhasil meraup investor Rp 1 triliun.
(Tribunnews.com/Katarina Retri), (Tribun Jogja/R Hanif Suryo N)