7. Program of work and budget for the 2022-2023 biennium;
8. Gender mainstreaming;
9. Capacity-building, technical assistance and technology transfer;
10. Implementation and Compliance Committee;
11. Enhanced cooperation with the Secretariat of the Basel, Rotterdam and Stockholm Conventions; dan
12. Venue and dates of the fifth meeting of the Conference of the Parties.
Terdapat beberapa pending issue yang belum mencapai kesepakatan bersama yang kemudian isu tersebut akan dibahas kembali di COP-5.
Isu-isu tersebut adalah:
1. Mercury waste: consideration of the relevant thresholds;
2. Indikator Effectiveness Evaluation;
3. Pembentukan Effectiveness Evaluation Group (EEG), termasuk Term of Refference-nya; dan
4. Kesepakatan jenis barang dan/atau waktu phasing-out produk mengandung merkuri dan proses yang menggunakan merkuri yang belum disepakati.
Terlepas dari semua tantangan yang dihadapi selama penyelenggaraan COP-4.2 dan COP-4, secara umum, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan dalam memainkan peran sentral diplomasi lingkungan hidup global untuk menyelesaikan masalah lingkungan, serta mempertegas komitmen upaya pengurangan dan penghapusan merkuri, dan peran diplomasi lingkungan hidup di tingkat global.
Pertemuan COP berikutnya atau COP-5 akan diaksanakan pada 30 Oktober–3 November 2023 di Jenewa, Swiss, di bawah presidensi Rumania.
Indonesia siap terus berkontribusi aktif dalam persiapan COP-5, untuk melanjutkan upaya kolektif dalam mewujudkan "Make Mercury History".