"Namun pemerintah tetap berhati-hati karena menyadari lonjakan kasus tinggi selalu terjadi dengan adanya varian baru," ujarnya.
Sehingga, pemerintah selalu memonitor varian baru yang ada.
Di sisi lain, pemerintah menyadari telah ada lonjakan kasus di Eropa dan China disebabkan varian baru omicron BA.2 varian.
Budi menyebutkan varian BA.2 pun sudah masuk ke Indonesia dan menjadi dominan.
Namun, ia menyebutkan Indonesia beruntung karena saat ini kondisi imunitas Indonesia cukup tinggi. Sehingga varian baru tidak menyebabkan lonjakan kasus di Indonesia.
"Pemerintah merasa yakin untuk lebih melakukan aktivitas secara lebih bebas. Bapak presiden sendiri telah mengumumkan setelah dua tahun masyarakat Indonesia boleh kembali menikmati bulan Ramadan dan mudiknya," papar Budi.
Baca juga: Vaksin Booster Covid-19 Sudah Disuntikkan pada 24 Juta Orang di Indonesia
Ia kembali mengingatkan untuk jangan lupa bagi yang akan bepergian dan baru vaksin satu kali tetap melakukan tes PCR. Sedangkan yang sudah vaksin dua dosis melakukan tes antigen.
"Yang sudah vaksin booster lengkap tidak perlu tes. Dengan demikian pemerintah tetap berhati-hati. Boleh melakukan ibadah puasa dan mudik. Tapi melengkapi dosis vaksinasi," tegasnya.
Ia pun berharap dengan perbaikan kondisi Covid-19 masyarakat makin menyadari bahwa tanggunjawab kesehatan terhadap pandemi ada di tangan masing-masing individu.
"Selama masyarakat siap menyadari apa yang harus dilakukan saat pandemi ini, itu membuat kita siap bertransisi dari pandemi menjadi endemi," ujarnya.(Tribun Network/ais/fik/wly)