Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengaku prihatin melihat hasil survei Lembaga Indikator Politik yang merilis tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik adalah terendah dibandingkan institusi lainnya.
Pasalnya, dia menilai dalam pembangunan dan pengembangan institusi demokrasi di negeri ini, publik tidak punya opsi atau pilihan lain di luar partai politik.
"Untuk itu, usaha bagi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik menjadi sesuatu yang harus bisa dilakukan," kata Anwar dalam pesan yang diterima Tribunnews, Rabu (6/4/2022).
Dia pun merinci ada lima hal yang merusak citra partai politik.
Pertama, yakni, tidak konsistennya pimpinan dan anggota parpol yang ada dengan falsafah bangsa yaitu Pancasila dan hukum dasar yang ada di negeri ini yaitu UUD 1945.
Baca juga: Tanggapi Survei, Pengamat Ungkap Sejumlah Alasan Rendahnya Tingkat Kepercayaan Publik kepada Parpol
"Sehingga banyak sekali UU dan kebijakan yang dibuat serta diperjuangkan oleh parpol-parpol tersebut yang tidak dijiwai dan diwarnai oleh nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama, Pancasila dan konstitusi tersebut," kata Anwar.
Kemudian, Anwar juga menilai masih kentalnya warna dan sifat pragmatisme yang dimiliki oleh pimpinan dan anggota partai.
"Sehingga terkesan mereka lebih mementingkan dirinya sendiri dan kelompok serta partainya saja dan mengenyampingkan idealisme serta rendahnya kepedulian dan sensitivitas mereka terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyat serta masyarakat luas," kata dia.
Ketiga, lanjut Anwar, ada berapa pimpinan dan anggota parpol yang terlibat serta terseret dalam skandal amoral dan dalam kasus-kasus yang terkait dengan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKN), dan itu semua dietahui benar-benar telah merusak negeri ini.
Baca juga: Parpol Jadi Lembaga Paling Tak Dipercaya Publik, PPP: Masih Banyak Masyarakat Pilih Saat Pemilu
"Adanya oligarki politik yang telah menghambat dan merusak bagi tegak dan berjalannya regenerasi, suksesi dan demokrasi yang baik yang kita idam-idamkan," katanya.
Dia juga melihat masih kuat dan besarnya peranan para pemilik kapital di dalam mewarnai perilaku pimpinan dan anggota partai politik.
"Sehingga banyak UU dan kebijakan yang ada di negeri ini lebih banyak mengakomodir aspirasi dari para pemilik kapital," kata dia
"Jika situasi dan kondisi seperti ini terus berlangsung tentu akan membuat citra parpol akan semakin terpuruk dan itu jelas tidak baik dampaknya bagi perkembangan demokrasi dan perjalanan bangsa ini ke depannya. Semoga pihak parpol dan kita semua berhasil mendorong dan memperbaikinya," pungkas dia.