News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei: Gen Z Ternyata Tertarik dengan Isu Politik, Medsos Jadi Sumber Utama Pencarian Berita

Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi medsos.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dodi Esvandi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Generasi Z alias Gen Z di Indonesia terbukti tidak seperti stereotip yang melekat pada mereka selama ini, yaitu sangat menyukai hiburan, mementingkan diri sendiri dan cuek terhadap isu terkini.

Setidaknya hal itu terungkap dalam survei hasil program analytic fellowship Maverick Indonesia, perusahaan konsultan komunikasi strategis.

Dalam survei terhadap 722 responden berusia antara 18 dan 24 tahun di Jabodetabek, Bandung, dan Yogyakarta itu ditemukan bahwa film dan serial TV adalah kategori berita yang paling banyak dicari (31 persen) oleh Gen Z. Disusul perkembangan sosial-politik berada di urutan kedua ( 24 persen).

“Dua kategori tersebut merupakan topik yang paling menonjol dibandingkan topik lainnya di antara kategori berita seperti selebriti, perjalanan, olahraga, dan musik,” kata Felicia Nugroho, Direktur Analytics & Insights Maverick Indonesia dalam keterangannya yang diterima Tribunnews.com, Rabu, 6 April 2022.

Baca juga: Big Data Luhut Terbantahkan, Survei SMRC: 85 Persen Pengguna Medsos Ingin Pemilu Tetap 2024

“Yang menarik perempuan (52 persen dari kategori) lebih tertarik pada berita sosial-politik daripada laki-laki (48 persen),” tambahnya.

Felicia menjelaskan survei ini dilakukan oleh mahasiswa semester akhir ilmu komunikasi di Universitas Padjajaran (UNPAD) peraih beasiswa Maverick Analytics Fellow.

Temuan mengejutkan lainnya dalam survei ini adalah homeless media sebagai sumber berita pilihan.

“Di antara lima media berita teratas Gen Z, Folkative yang merupakan homeless media muncul sebagai media yang paling disukai (40%)," kata Felicia.

Temuan ini dikuatkan oleh temuan lain dari survei ini yang menunjukkan bahwa Gen Z lebih suka mengonsumsi berita dari media sosial (87%) daripada portal berita online (22%) dan agregator berita (13%). Hanya 1 persen responden yang mengatakan pernah membaca media cetak.

Baca juga: Kasus Penyiaran Berita Bohong, Eks Politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean Dituntut 7 Bulan Penjara

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa Gen Z lebih menyukai narasi dengan visual dan teks pendek, yang menjelaskan mengapa Folkative dan USSFeeds begitu populer. Preferensi ini juga menempatkan Instagram sebagai platform terpopuler (45%) untuk berita di kalangan Gen Z.

Hasil riset juga memperlihatkan minat responden terhadap Twitter sebagai sumber berita. Twitter berada di urutan kedua (31%) sebagai platform berita, bahkan berhasil mengungguli YouTube (10%) sebagai sumber berita.

Temuan tak terduga lainnya dari survei tersebut adalah TikTok, yang dianggap sebagai platform pilihan Gen Z, ternyata hanya menjadi sumber berita paling disukai keempat sebanyak 11%.

“Para responden mengatakan mereka memilih Instagram karena konten visualnya yang menarik; Twitter karena memungkinkan mereka untuk mengikuti berita dengan topik yang sedang tren dan kesempatan untuk bergabung dalam percakapan dan berbagi pendapat,” kata peneliti sekaligus penerima Maverick Analytics Fellow, Adrianus Sukanto.

Survei dilakukan secara daring antara 28 Desember 2021 dan 2 Februari 2022 dengan jumlah responden yang berimbang antara wanita dan pria.

“Hasil survei memiliki implikasi besar bagi pemasar dan media karena Gen Z Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik, merupakan sepertiga dari populasi Indonesia. Dalam beberapa tahun ketika mereka pindah ke lingkungan kerja, mereka menjadi kelompok konsumen berita dan produk terbesar,” kata Nindi Aristi, kepala program studi komunikasi UNPAD.

“Survei ini juga mengkonfirmasi tren anak muda Indonesia yang mengonsumsi berita dari sumber pilihan mereka sendiri, seperti homeless media dan sumber media sosial lainnya, tidak harus dari kanal berita yang sudah mapan, serta bagaimana berita dikemas seperti yang mereka inginkan,” tambah Nindi.

“Pemasar perlu mengorientasikan ulang bagaimana mereka mendekati Gen Z jika mereka ingin masuk ke kelompok konsumen yang sedang naik daun ini.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini