“Presiden, Presiden, Presiden, Presiden, Presiden… Pak Anies,” teriak para jamaah yang telah menunggu Anies untuk memberikan ceramahnya.
Dalam kesempatan itu, Anies mengaku bersyukur bisa kembali ke kampus Universitas Gadjah Mada tempatnya menimba ilmu dulu.
Klaim hilangkan angkot ngetem di Jakarta
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan mengklaim sudah menghilangkan sopir angkot yang biasa 'ngetem' di Jakarta.
Kebiasan 'ngetem' dari angkutan umum di Jakarta itu disebutnya karena program Jak Lingko.
Dengan program itu, sopir angkutan umum tidak perlu menepi di pinggir jalan dalam waktu lama.
"Sekarang metromini dan lainnya enggak ada yang ngetem karena bayarnya pemerintah ke operator per kilometer. Warganya bayarnya per tiga jam Rp 5.000, silakan gonta-ganti tanpa tambahan," kata Anies.
Berubahnya kebiasaan sopir yang tidak lagi 'ngetem' diharapkan bakal membuat pengguna kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum.
Jika jumlah kendaraan pribadi di jalanan Jakarta berkurang, maka kemacetan juga makin berkurang.
Dalam ceramahnya, Anies juga menyatakan, kembali ke UGM seperti pulang ke rumah.
Selain merupakan alumnus kampus tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menghabiskan masa kecilnya dekat dengan UGM.
"Saya tumbuh besar di UGM, rumah saya hanya 500 meter di utara Fakultas Kehutanan, utara Selokan Mataram. SD saya di Sekip, jadi pulang ke Kampus Gajah Mada pulang ke rumah sendiri," sebut Anies.
Anies juga bercerita, selama menjadi mahasiswa, kerap terlibat dalam penyelenggaraan beberapa acara.
Baca juga: Disebut Punya Peluang Menang, Demokrat Ungkap Kendala Pasangankan Anies-AHY di Pilpres 2024
Karenanya, saat mendapat undangan dari kampusnya, memori Anies kembali ke masa-masa harus mengundang orang untuk menjadi narasumber dalam acaranya.