"Saya bagian yang mengundang pembicara untuk datang, sekarang saya bagian diundang. Saya senang sekali Alhamdulillah bisa kembali ke kampus," kata dia.
Jurus Anies atasi kemacetan
Anies Baswedan mengungkap, penyebab kemacetan di Jakarta ialah banyaknya jumlah kendaraan pribadi.
Total ada 13 juta motor dan 3 juta kendaraan roda empat yang dimiliki 11 juta penduduk Jakarta.
"Karena itu, salah satu hal pertama yang kami coba lakukan ketika di Jakarta adalah mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan menambah jumlah kendaraan umum," ucapnya saat ceramah yang disiarkan kanal Youtube Masjid UGM dikutip Jumat (8/4/2022).
Beranjak dari hal ini kemudian Anies dan jajarannya menginisiasi program JakLingko.
Baca juga: Pasangan Anies-AHY Berpeluang Menang di Pilpres 2024 Versi SMRC
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun langsung mengumpulkan puluhan operator angkot, Metromini, hingga Kopaja.
Anies kemudian menawarkan mereka pengelolaan angkutan umum dengan sistem pembayaran per kilometer.
"Kami buat sistem namanya JakLingko. JakLingko ini sebuah sistem yang dulu, warga dan kendaraan umum, mereka yang bertransaksi, kami pemerintah yang membuat regulasi," ujarnya.
"Ini kami ubah, operator kendaraan kami beli jasanya. Kami beli jasa anda per kilometer per hari," sambungnya.
Para operator angkutan umum pun akhirnya sepakat dengan tawaran itu dan mereka langsung bergabung dalam program JakLingko.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengklaim, JakLingko berhasil diterapkan tanpa mengundang masalah antara pemerintah dan operator.
"Mereka punya kontrak dengan pemerintah untuk dilayani secara bertahun-tahun. Sehingga, mereka mengganti tanpa sakit hati, tidak ada Metromini, Kopaja yang digusur, dan tidak ada drama. Semua selesai tanpa drama," kata dia.
Setelah adanya program JakLingko ini, Anies mengklaim kondisi angkutan umum di Jakarta kini jauh lebih baik.