News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Warga Lampung Terdampar di Turki, Kepala BP2MI Koordinasi dengan KBRI untuk Pemulangan

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku sudah mendengar kabar soal 4 WNI warga Lampung yang terdampar di Istanbul, Turki bersama puluhan warga lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.

Mereka diduga tertipu oleh agen penyalur tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjanjikan bekerja di Polandia.

Benny mengatakan, pihaknya kini sedang berkoordinasi dengan orang yang menginformasikan hal itu kepada dirinya.

Nantinya, ia akan meminta nomor kontak salah satu orang WNI itu.

Ia berencana akan melakukan video call dengan para WNI itu.

"Sudah dengar, kita lagi cari kontak personnya," kata Benny saat ditemui di Kinasih Resort Depok, Jawa Barat, Rabu (20/4/2022).

"Ya hari ini saya mencari info lewat Pak Ilias Pangestu (Sektetaris Jenderal Garda Buruh Migran Indonesia), karena beliau yang menginfokan pertama nomor kontak dari yang bersangkutan atau salah satu dari PMI tersebut," sambungnya.

Baca juga: Wanita Pengendara Motor di Lampung Jadi Korban Tabrak Lari, Mayatnya Dievakuasi Saat Hujan Lebat

Benny menambahkan, saat mendapatkan kontak seorang WNI yang terdampar itu, dirinya akan melalukan kontak langsung melalui sambungan video call.

Ia akan mengarahkan dan memberikan saran kepada para WNI itu harus kemana dan apa yang harus dilakukan ke depannya.

Benny juga akan berkoordinasi dengan perwakilan KBRI setempat untuk mengecek langsung kondisi para WNI tersebut.

"Nah kalau nomor kontak ini ada, saya akan Video Call dan saya akan sarankan mereka melakukan langkah-langkah apa, termasuk perlindungan ke perwakilan kita, kemudian saya akan koordinasi dengan perwakilan KBRI agar mereka mengambil langkah-langkah penyelamatan dan pemulangan," jelasnya.

Sebelumnya, diberitakan TribunLampung, empat warga Lampung terdampar di Istanbul, Turki, bersama puluhan warga lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.

Mereka diduga tertipu oleh agen penyalur tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjanjikan mereka bekerja di Polandia.

Mereka mengaku sudah berada di sana selama lima bulan.

Satu dari empat warga Lampung itu adalah Imam Taufik Hidayat (27), yang merupakan warga Tiyuh Gedung Ratu, Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba).

Kepala Tiyuh Gedung Ratu, Juwaini, membenarkan satu warganya berada dalam rombongan warga negara Indonesia (WNI) yang kini terdampar di Istanbul, Turki.

Baca juga: SOSOK Kapolda Lampung, Irjen Hendra Sugiatno, Akan Beri Penghargaan Warga yang Lumpuhkan Begal

"Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dari Lampung ada empat orang. Satu adalah warga kita (Gedung Ratu), dan tiga merupakan warga Lampung Timur," terang Juwaini kepada Tribunpampung.co.id, Minggu (17/4/2022) petang.

Merujuk informasi yang diterima perangkat Tiyuh Gedung Ratu, Imam Taufik Hidayat berangkat ke dari kampungnya pada November 2021 lalu.

"Dia sempat ikut pelatihan beberapa bulan di Pulau Jawa, barulah kemudian berangkat ke Turki. Katanya mau kerja di Polandia," ungkap Juwaini.

Sayangnya, penyalur TKI yang memberangkat puluhan orang tersebut merupakan agen TKI ilegal.

"Katanya ilegal, makanya mereka tidak terdaftar secara resmi," papar Juwaini.

Berdasarkan informasi yang diterima, pihak keluarga Imam Taufik Hidayat akan melapor peristiwa tersebut ke Polda Lampung.

"Besok pihak keluarga akan melapor ke Polda Lampung. Ini (laporan ke Polda) yang warga kita dari Tubaba, entah kalau yang dari Lamtim," terang Juwaini.

Dari data yang diterima Tribun Lampung, Imam taufik hidayat (27) memiliki paspor bernomor C1888005.

Sementara, video yang beredar luas melalui pesan Whatsapp, terdapat pernyataan puluhan pemuda tersebut mengharapkan bantuan Pemerintah Indonesia untuk dipulangkan ke Tanah Air.

Dari video itu, merek kompak menyatakan ditipu oleh agen yang beralamat di Griya Sampurna Jalan Swadaya No 138 RT 04/08 Masjid Quba Al-Khoiriyah, Kelurahan Jati Ranggon, Jati Sampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Katanya mau ke Polandia, tapi nyatanya zonk. Kemarin diberi waktu katanya 3 bulan ke Polandia, tapi ini sudah lebih. Kami tidak bekerja di sini. Sepeser pun kami tidak pegang uang," ungkap salah satu pemuda yang bicara di dalam video tersebut.

"Kami terdampar di Istanbul Turki ini dari bulan November. Tadinya kami kerja di pabrik masker. Tapi sekarang sudah tutup. Kerja kami entah apalagi. Uang Kamis sepeser pun nggak ada," lanjutnya.

Mereka sudah dua bulan tidak bekerja bahkan tidak punya uang untuk makan.

Padahal, kata pemuda itu, pihak agensi berjanji setelah mereka sampai di Turki, mereka akan diterbangkan ke Polandia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini