News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fahmi Idris Meninggal Dunia

Profil Fahmi Idris Tokoh Nasional sekaligus Politikus Senior Golkar Meninggal Dunia, eks Menteri SBY

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fahmi Idris ketika ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Fahmi Idris, politikus senior Partai Golkar yang meninggal dunia, Minggu (22/5/2022).

Kabar duka ini dibagikan putri Fahmi yang juga anggota DPD RI, Fahira Idris, lewat akun Twitternya, @fahiraidris.

Fahira mengabarkan sang ayah meninggal pada Minggu pukul 10.00 pagi di ICU RS Medistra.

Ia mengungkapkan jenazah Fahmi Idris akan disemayamkan di rumah duka di Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, mengatakan Fahmi akan dimakamkan di Pemakaman Tanah Kusir sekitar pukul 13.00 WIB, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Baca juga: Tokoh Nasional Sekaligus Politikus Senior Golkar Fahmi Idris Meninggal Dunia

Baca juga: Fahira Idris: UMKM, Kiprah Penting Kartini Zaman Now

Profil Fahmi Idris

Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fahmi Idris, saat ditemui di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Selasa malam (27/3/2018). (Tribunnews.com/ Fitri Wulandari)

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Fahmi Idris lahir di Jakarta pada 20 September 1943.

Ia merupakan putra dari pedagang asal Minang, Haji Idris Marah Bagindo.

Fahmi merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Di tahun 1965, ia pernah menjadi Ketua Senat FE UI ketika masa genting peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto.

Fahmi sendiri sudah akrab dengan dunia politik sejak menjadi mahasiswa.

Pada 1984, ia bergabung dengan Partai Golkar.

Lalu, di tahun 1998, ia menjadi Ketua DPP Golkar.

Dilansir Tribunnews.com, Fahmi pernah terpilih menjadi anggota DPR-GR mewakili kalangan mahasiswa.

Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar di MPR- RI.

Baca juga: Airlangga Apresiasi Pengangkatan Fahmi Idris sebagai Profesor Kehormatan Universitas Negeri Padang

Baca juga: Fahira Idris Dukung Rencana PKS Ajukan JR Presidential Threshold ke MK

Fahmi tercatat pernah menduduki jabatan Menteri Tenaga Kerja di era pemerintahan BJ Habibie.

Ia juga dipercaya menjadi Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Perindustrian di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sejak Februari 2017 Fahmi Idris menjadi Dewan Penasehat Ormas dan LBH Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara) di mana yang menjadi Ketua Umumnya adalah Fahira Fahmi Idris.

Pada April 2022 lalu, Fahmi diangkat sebagai Profesor Kehormatan Bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Negeri Padang (UNP), Padang, Sumatera Barat, sebagaimana dilansir Tribunnews.com.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto pun mengapresiasi pengangkatan Fahmi tersebut.

"Pengangkatan Dr Fahmi Idris tentunya akan makin menguatkan kolaborasi agar semakin banyak karya akademik yang bermanfaat bagi masyarakat," demikian antara lain disampaikan Airlangga dalam sambutannya di acara Rapat Senat Terbuka UNP, Sabtu (9/4/2022).

"Pengangkatan ini bukan saja membahagiakan saya tetapi juga meningkatkan kebanggaan saya kepada Pak Fahmi Idris," ujar Airlangga.

Pendiri PT Kwarta Daya Pratama

Fahmi Idris di Gedung KPK, Kamis (12/5/2016) (Tribunnews.com/ Eri Komar Sinaga)

Fahmi Idris mendirikan PT Kwarta Daya Prama usai lulus kuliah.

Ia juga menjadi pimpinan Kongsi Delapan Grup, di mana berisikan perusahaan konglomerasi di bawah Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, dan Pontjo Sutowo.

Baca juga: Ada 272 Plt Kepala Daerah Jelang 2024, Fahira Idris Wanti-wanti Kepentingan Terselubung

Baca juga: Kasus Covid-19 Menanjak, Fahira Idris: Kita Harus Cegah Gelombang Ketiga

Di tahun 1980-an, PT Kwarta Daya Pratama dinobatkan sebagai salah satu perusahaan tersukses di Indonesia.

Perusahaan itu telah mengembangkan hotel di kawasan elit Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, ia belajar terlebih dahulu di berbagai perusahaan seperti PT Krama Yudha, PT Parama Bina Tani, PT Delta Santana, PT Wahana Muda Indonesia, PT Dharma Muda Pratama, dan lain-lain.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunnewsWiki.com, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini