News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Curhat Calon Siswa Polisi, Namanya Sudah Masuk di Urutan 35 Mendadak Diganti dan Tak Lolos

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Polisi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video curhatan seorang calon siswa bintara Polri viral di media sosial.

Calon siswa tersebut mengaku gagal lolos karena tiba-tiba namanya dicoret dan diganti dengan peserta lain.

Calon siswa bintara itu diketahui bernama Fahrifadillah Nurizky.

Fahri mempertanyakan hasil keputusan Polri dalam proses rekrutmen Bintara Polri.

Belakangan, video tersebut kemudian juga diunggah Anggota Komisi I DPR RI Hillary Brigita.

“Masuk lagi kasus gagal setelah lulus ranking 35 dari 1200 dan digantikan setelah sudah 6 bulan bimbingan persiapan pelatihan,” kata Hillary Brigitta dalam unggahan videonya di akun Instagram @hillarybrigitta, Senin (30/5/2022).

Dalam hal ini, Hillary meminta keadilan pihak terkait untuk kasus tersebut.

Hillary mengunggah video aduan Fahrifadillah Nurizky yang menceritakan permasalahan terkait gagal masuk Polri.

Fahri mengungkap telah lulus terpilih dalam tes berada di ranking 35 dari 1.200 peserta tes Polda Metro Jaya.

Ia mengungkap telah mengikuti bimbingan dan pelatihan selama enam bulan.

Baca juga: IPW: Polri Langgar Aturan Jika AKBP Brotoseno Kembali Aktif Jadi Penyidik Bareskrim

"Ketika saya mau berangkat pendidikan nama saya digantikan orang oleh orang yang sudah gagal," ujar Fahri dalam video.

Fahri pun memohon perhatian presiden, kapolri, kapolda hingga anggota dewan agar mengembalikan haknya.

Tak sendiri, Fahri ditemani ibunya.

Sang ibu juga memohon bantuan berbagai pihak agar masalah anaknya itu terselesaikan.

Sementara dalam unggahannya, Hillary menuliskan kalimat panjang berisi kronologi serta sikap dari kepolisian atas kasus trersebut.

Ini tulisnya:

Baca juga: ICW Duga Ada Eks Napi Koruptor Kembali Bekerja Sebagai Penyidik di Bareskrim Polri

"Masuk lagi kasus gagal setelah lulus ranking 35 dari 1200 dan digantikan setelah sudah 6 bulan bimbingan persiapan pelatihan.

Kapolda metro sudah menjamin akan berangkat tetapi saat gelombang 2 dilapangan diganti oleh orang lain padahal sudah lulus. 

@divisihumaspolri @poldametrojaya @listyosigitprabowo @kapoldametrojaya @divpropampolri mohon atensinya pak untuk anak2 ini, kami yakin dari jajaran polda dan polri sudah sekuat tenaga mengupayakan yang terbaik untuk menjamin proses seleksi, tapi sekiranya di lapangan ada yang tidak sejalan dengan komitmen pak kapolri dan pak kapolda, biar ditumpas habis, agar tidak merusak mental generasi muda yang mau mengabdikan diri.

Saya tau betul pak kapolri dan kapolda orang2 baik dan peka.

Sekiranya hal janggal seperti ini sampai ke telinga mereka, pasti sigap ditumpas.

Kami akan berupaya untuk membantu dan menyurat secara resmi agar praktek yang seragam terjadi di beberapa jajaran polda di Indonesia saat ini bisa langsung ditangani oleh kepala2nya langsung." tulis Hillary.

Hingga berita ini ditulis, Kepolisian baik Polri maupun Polda Metro Jaya belum memberikan penjelasan terkait kabar tersebut.

Di sisi lain, warganet tak sedikit yang memberikan dukungan kepada Fahri.

Banyak juga yang mendukungnya dengan membubuhkan akun Instagram Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro jaya Irjen Fadil Imran.

Warganet juga berterima kasih kepada Hillary atas kepeduliannya menyuarakan keluhan masyarakat.

nikocorazon: Mohon izin segera ditindaklanjuti @listyosigitprabowo @kapoldametrojaya @divisihumaspolri @birosdmpmj @divpropampolri

wawansalamor: @hillarybrigitta mantap bu anda luar biasa,semangat @fahrifnr__ tdk ada perjuangan yang sia2 jika niat dan iktiar kita iklas

widifauziali: Tolong di tindak pak @divpropampolri kepada oknum2 yg tidak bertanggung jawab, yg hanya merusak citra nama baik polri agar kejadian sperti ini tidak terulang..

farrasfa: Mohon ijin ibu Terimakasih banyak ... Semoga adik saya dan kakak nya yang di gagal tadi bisa mendapatkan hak atas perjuangannya .. Dan Semoga Allah membalas kebaikan ibu dengan keberkahan yg berlipat ganda bu .. @listyosigitprabowo Mohon kebijakannya pak

Hillary Brigita Lasut suarakan pemuda gagal masuk Polri (Instagram @hillarybrigitta)

Kasus serupa

Nama Rafael Malalangi mendadak viral di media sosial, terutama di Sulawesi Utara.

Tak lain setelah kisah pemuda asal Minahasa Selatan itu gagal menjadi calon siswa (casis) Bintara Polri karena namanya mendadak hilang dari daftar kelulusan.

Padahal pada saat pengumuman kelulusan yang dilakukan secara online, nama Rafael Malalangi tercantum dan menduduki peringkat ke-22.

Namun pada pengumuman kedua, nama Rafael Malalangi hilang alias sudah tidak ada dan digantikan dengan nama orang lain.

Akhirnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyetujui Rafael Malalangi dapat mengikuti pendidikan Bintara Polri gelombang I tahun 2022.

Sebelumnya, calon siswa Bintara Polri asal Minahasa Selatan itu sempat viral karena merasa terhapus namanya dari daftar peserta lolos seleksi Bintara Polri.

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sulawesi Utara Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, berdasarkan pertimbangan dan kebijakan dari pimpinan dalam rapat yang telah digelar terkait komplain ini, maka Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana mengajukan usulan agar casis Rafael Malalangi dapat diikutkan mengikuti pendidikan Bintara Polri pada gelombang I tahun 2022 mendatang.

Dikatakan Jules, usulan tersebut diajukan Kapolda Sulut kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Beliau (Kapolri) sudah menyetujui dan mengakomodir untuk penambahan kuota sebanyak satu orang atas nama Rafael Malalangi untuk mengikuti pendidikan Bintara Polri pada Gelombang I tahun 2022," ujar Jules, dalam keterangan tertulis, Jumat (30/7/2021).

Pantauan Kompas.com di akun Instagram @provinsi.sulut, Rafael terlihat senang setelah Kapolri menyetujui dirinya untuk mengikuti pendidikan Bintara Polri.

"Terima kasih untuk Bapak Kapolri, Bapak Kapolda dan Ibu Hillary (anggota DPR RI) yang sudah membantu saya sehingga saya menjadi anggota Polri dan mengikuti pendidikan tahun 2022 gelombang pertama," kata Rafael lewat penggalan video.

Rafael langsung berpelukan dengan ayah dan ibunya. Saat itu Rafael dan kedua orangtua ikut menghadiri keterangan pers di Mapolda Sulut.

"Puji Tuhan. Saya senang sekali. Saya cinta Polri," kata pemuda asal Desa Pinapalangkow, Kecamatan Suluun Tareran, Minahasa Selatan, di ruang Tri Brata Polda Sulut, Jumat.

Ia pun berterima kasih kepada Polri yang menerima permohonan keluarganya agar bisa diterima sebagai casis Bintara Polri.

Setelah ini, Rafael mengaku akan fokus persiapan menghadapi pendidikan.

"Saya akan fokus latihan. Menjaga kondisi dan tidak akan buat hal mengecewakan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Polda Sulut memberi penjelasan soal protes dari keluarga Rafael Malalangi yang merasa terhapus namanya dari daftar peserta lolos seleksi Bintara Polri.

Tidak masuknya Rafael dalam daftar itu diklaim terjadi karena ada kesalahan pencatatan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, ada awalnya nilai Rafael memang dinyatakan cukup untuk lolos seleksi penerimaan Pendidikan Bintara Polda Sulut 2021.

Tidak masuknya Rafael dalam daftar itu diklaim terjadi karena ada kesalahan pencatatan.

Jules mengatakan, ada awalnya nilai Rafael memang dinyatakan cukup untuk lolos seleksi penerimaan Pendidikan Bintara Polda Sulut 2021.

Namun, saat berlangsung sidang kelulusan pada Kamis (22/7/2021), ada seorang calon siswa Bintara lain yang mengajukan protes terkait nilai tes kesamaptaan jasmani (Kesjas).

Ketika dilakukan pemeriksaan ulang, ada perbedaan nilai renang Rafael antara yang tertera di flip chart dan berita acara.

“Di mana pada flip chart tercantum nilai 91, sedangkan pada berita acara yang diserahkan oleh tim kesjas kepada sekretariat adalah nilai 64,” kata Jules dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Jumat (30/7/2021).

Setelah ada koreksi atas nilainya, peringkat Rafael dalam hasil akhir seleksi Bintara Polda Sulut turun.

Awalnya, Rafael yang berada di peringkat 22 turun ke peringkat 23.

Karena hanya 22 orang yang diterima dalam seleksi kali ini, maka dia dinyatakan tidak lolos.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini