TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Anggota KPU RI Hadar Nafis Gumay mengatakan kualitas demokrasi dalam penyelenggaraan keserentakan Pemilu jadi penting.
"Memang kualitas demokrasi dimana substansi yang kita maksudkan bisa disampaikan ditangkap dan menjadi hasil, itu hal penting," kata Anis dalam diskusi daring Gelora Talks, Rabu (8/6/2022).
Namun menurutnya, jangan sampai semangat menyerentakkan dua pesta demokrasi menjadi satu, justru membuat substansi yang sebenarnya jadi tujuan utama tidak tercapai.
"Jangan sampai kita terperangkap terhadap upaya penyederhanaan, perampingan dari prosedur. Tapi substansi utamanya tidak tercapai," ungkapnya.
Baca juga: Partai Gelora: Pemilu 2019 Jadi Pesta Demokrasi Berujung Takziah
Sependapat dengan Hadar, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta memberikan cerminan dari penyelenggaraan Pemilu Serentak tahun 2019.
Menurutnya di samping pesta demokrasi tahun 2019 jadi yang terburuk sepanjang masa reformasi karena memakan paling banyak korban jiwa, penyelenggaraannya pun dinilai tidak mencapai segala asumsi tentang tujuan keserentakan.
"Pemilu 2019 adalah pemilu terburuk sepanjang masa reformasi, karena inilah pemilu dengan korban paling banyak. Dan semua asumsi tentang tujuan dari keserentakan memang terbukti tidak tercapai," terang Anis.