TRIBUNNEWS.COM - Menjelang Pilpres 2024, dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju jadi calon presiden (capres) kian masif.
Adapun deklarasi dukungan juga datang dari massa yang mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam (FPI).
Atas aksi tersebut FPI membantah pihaknya terlibat.
FPI mengaku netral dan tidak pernah mendukung satu calon tertentu di Pilpres 2024.
Baca juga: Heboh Bendera HTI Berkibar pada Deklarasi Anies Presiden, Inilah Nama-nama yang Terlibat dalam Acara
Baca juga: Deklarasi Dukungan Capres oleh FPI Reborn di Kawasan Patung Kuda Ternyata Tak Kantongi Izin Polisi
Pihaknya menyebut hanya fokus pada penegakan hukum yang adil dan berdakwah.
"FPI tetap fokus kepada dakwah dan pendidikan, kemudian penegakan hukum yang berkeadilan, kemudian pada kemanusiaan,"
"Hanya fokus pada hal tersebut, jadi kami enggan menanggapi lebih lanjut terkait dukung-mendukung yang membawa nama Front Persaudaraan Islam,"
"Karena faktanya kita masih fokus pada hal tersebut," kata Kabid Advokasi FPI Aziz Yanuar, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (9/6/2022).
Menurut Aziz, dekalrasi itu sarat dengan kepentingan agenda lain yang dikendalikan kelompok tertentu.
"Ada gerakan intelijen yang sangat berbahaya menggerakkan massa tidak dikenal dengan menggunakan nama dan bendera bertuliskan FPI serta pakaian serba putih, untuk melakukan deklarasi Capres tertentu pada pemilu 2024 di Bundaran Patung Kuda," katanya.
Tanda Tangan Pengurus Dipalsukan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Aziz mengatakan beberapa hari sebelum deklarasi banyak beredar di media sosial perihal undangan aksi tersebut dengan kop surat FPI.
Namun, setelah diselidiki ternyata tanda tangan pengurus dipalsukan.
Bahkan ditambah tidak adanya cap stempel dengan mengatasnamakan M Fahril sebagai Koordinator Aksi.