TRIBUNNEWS.COM - Menjelang Pilpres 2024, dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju jadi calon presiden semakin masif.
Terbaru, dukungan datang dari kelompok massa yang menamakan Majelis Sang Presiden.
Terkait masifnya dukungan pada Anies, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan sikap Pemprov DKI Jakarta.
Ia mengatakan, sebagai Pemerintah Provinsi (Pemprov) pihaknya netral.
Tidak ikut politik praktis atau upaya dukung-mendukung yang dilakukan organisasi politik.
Baca juga: M Taufik Pastikan Pihak yang Bawa Bendera HTI Bukan Kelompok Pendukung Anies Baswedan
Baca juga: Prabowo, Anies, Ganjar, Andika yang Bakal Diusung Capres?, Nasdem: Nanti Setelah Rakernas 15-17 Juni
"Dari kami sebagai Pemprov, tidak ikut politik praktis. Pemprov tidak ikut dalam dukung mendukung,"
"Pemprov tugasnya melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022,"
"Kami tidak dalam dukung mendukung." kata Riza dilansir Tribun Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Lebih lanjut Riza mengatakan, dukungan yang disampaikan sejumlah pihak kepada Anies sebagai capres 2024 hal lumrah dalam negara demokrasi.
"Kita ini negara demokrasi yang menjunjung tinggi demokratis, setiap warga negara punya hak dipilih dan memilih, setiap warga negara punya hak untuk mendukung dan tidak mendukung,” tegasnya.
Tanggapan Riza Soal Deklarasi Anies Capres Muncul Atribut Mirip HTI
Reza juga memberikan tanggapan soal deklarasi dukungan untuk Anies yang menuai polemik.
Sebab pada deklarasi yang digelar Majelis Sang Presiden pada Rabu (8/6/2022), ada pengibaran bendera yang indentik dengan organisasi terlarang.
Yakni simbol organisasi Hizbut Thahir Indonesia (HTI).
Riza memastikan pihak yang menjadi pelaku akan berususan dengan hukum.
"Kalau ada organisasi yang terlarang mengibarkan simbol organisasi terlarang berurusan dengan aparat hukum,"
"Kita sudah jelas, ada yang boleh dan tidak boleh,” katanya.
Diwartakan Tribunnews.com Majelis Sang Presiden menggelar deklarasi dukungan ke Anies Baswedan untuk menjadi Presiden RI pada 2024.
Deklarasi digelar pada Rabu (8/6/2022) pagi dengan diikuti sekira 250 orang di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
Adapun peserta kegiatan deklarasi itu dengan berbagai macam latar belakang.
Diantaranya mantan narapidana terorisme (Napiter), mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), hingga mantan anggota Front Pembela Islam (FPI).
Mantan anggota HTI, Zainal Abidin menyebut dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta itu sebagai bentuk respon dari kinerja Anies selama ini.
Baca juga: M Taufik Soal Bendera HTI di Acara Deklarasi Dukung Anies: Cara Kotor Seperti Itu Harus Dihentikan
Baca juga: Polisi Selidiki Bendera Mirip HTI Berkibar di Deklarasi Capres Anies Baswedan
"Kenapa kami mendukung Pak Anies Baswedan? Pertama dalam kinerja di DKI sudah menjawab aspirasi umat islam," ucap Zainal.
Senada dengan Zainal, mantan Napiter, Kartono juga menyampaikan deklarasi ini digelar dengan didasari adanya keinginan untuk merubah negeri ini.
"Akan kami dukung, kami sokong agar nantinya kehidupan berbangsa menjadi lebih baik, lebih sejahtera, lebih damai sebagaimana yang kami harapkan," papar Kartono.
Dalam acara tersebut, ratusan peserta yang hadir berbaris memadati panggung acara.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Polres Metro Jakarta Selatan langsung menyelidiki dugaan kemunculan bendera berkalimat Tauhid mirip milik HTI.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait kemunculan bendera itu.
"Jadi kita sedang melakukan pendalaman, begitu ada informasi seperti itu, kita kebetulan langsung di TKP itu kita amankan benderanya,"
"Saat ini sudah diamankan di Polres," kata Budhi Rabu (8/6/2022), dilansir Tribunnews.com.
Tribunnews.com/Milani Resti/Abdi Ryanda Shakti/Fandi Permana) (TribunJakarta.com/Ferdinand Waskita)