Jazilul juga menyamakan PKS dan PKB sebagai simbol rakyat baik dari desa dan kota.
Sedangkan partai besar lainnya seperti di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) merupakan gajah yang fisiknya besar.
Ia pun optimistis semut mampu bersaing dengan gajah.
Menurutnya, saat ini PKB dan PKS masih menyamakan visi dan misi partai yang akan bergandengan.
"Apalah arti dari sebuah nama, tetapi yang menjadi visi dan misi menjadi nama yang akan dikenang dan sekaligus memenangkan nanti. Tentu akan memberikan nama yang terbaik," katanya.
Wakil Ketua MPR RI juga menyakini, jika nantinya PKS dan PKB duduk bersama, maka keterbelahan identitas di masyarakat berangsur-angsur menghilang jelang Pilpres 2024.
"Kalau PKS dan PKB duduk, politik identitas hilang. Pembelahan ilang, polarisasi hilang, kadrun-kadrun apa cebong-cebongan ilang," tegasnya.
Bangun Koalisi Islam
Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Rahadjo Jati menilai, koalisi yang coba dibangun oleh PKS dan PKB berpotensi membentuk aliansi partai Islam.
Bahman, menurutnya, tak menutup kemungkinan jika PPP yang telah bergabung dengan KIB bisa merapat ke dalam koalisi semut merah ini.
Baca juga: PKS dan PKB Bentuk Koalisi Semut Merah, Begini Respon Ketua Bappilu Golkar
"Bisa jadi partai Islam lainnya, misalnya PPP bergabung," kata Wasisto, Sabtu (11/6/2022).
Ia pun mengatakan, koalisi PKS dan PKB ini akan solid tergantung pada massa pemilih muslim di akar rumput.
Pasalnya, ketiga partai itu juga punya diferensiasi pemilih muslim.
"Pasca Masyumi di Pemilu 1955, belum ada koalisi atau aliansi partai Islam yang solid," terangnya.