News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Peneliti LSI Beberkan Potensi Tiga Pasang Calon Bertarung di Pilpres 2024

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pilpres 2024

Poros terakhir, menurut Ardian akan lahir dari poros sisa dunia. Poros tersebut merupakan sisa partai politik di parlemen yang belum mempunyai koalisi atau perolehan suaranya tidak melampaui presidential threshold 20 persen.

Beberapa partai yang dimaksud yakni Gerindra dengan kursi terbanyak di parlemen sejumlah 78 kursi atau 13,57 persen; kemudian Nasdem 59 kursi atau 10,26 persen.

Selanjutnya, PKB 58 kursi atau 10,09 persen; Partai Demokrat 54 kursi atau setara 9,39 persen dan terakhir PKS 50 kursi dengan 8,7 persen.

"Sehingga kalau dijumlah ditotal 299 kursi ini poros sisa dunia ini ada 52,01 persen," ucap Ardian.

Kendati begitu, masih terbuka peluang untuk poros PDIP maupun Poros KIB untuk menambah partai lain dalam berkoalisi.

Hal itu juga kata dia berpotensi  menutup peluang lahirnya pasangan ke empat dari poros lain.

"Sehingga kita melihat bahwa ke depan semakin mengerucut kepada tiga poros ini," ucap Ardian.

"Sehingga per Juni 2022 kita menyampaikan bahwa terbentuk tiga poros utama dalam capres-cawapres 2024," tukasnya.

Kendati demikian, baik LSI Denny JA maupun para petinggi Partai Politik termasuk koalisi, belum ada yang dapat memastikan siapa figur yang akan diusung sebagai capres hingga saat ini.

Sebagian besar dari parpol masih penjajakan sambil melakukan silaturahmi atau komunikasi politik dengan partai lain.

Termasuk KIB, hingga kini koalisi besutan Golkar, PAN dan PPP itu masih menyatakan membuka peluang untuk partai manapun yang ingin bergabung.

Baca juga: Buka Peluang Gabung ke Koalisi Semut Merah, Elite Gerindra: Segala Kemungkinan Masih Sangat Terbuka

Sebagai informasi, survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA ini dilakukan dalam rentang waktu 14 Mei hingga 7 Juni 2022 dengan melibatkan 1.200 responden.

Adapun metode yang dilakukan yakni menerapkan wawancara tatap muka kepada responden dengan dilengkapi riset kualitatif serta terdapat margin of error (MoE) kurang lebih 2,9 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini