TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh yang digadang bakal maju di Pilpres 2024, seperti Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, sudah mulai melakukan safari politik.
Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar bahkan telah bertemu di di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022), yang menghasilkan "Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya".
Sebelumnya, Prabowo Subianto juga menerima kunjungan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, dan mengajaknya menunggang kuda.
Melihat pergerakan elite-elite politik, seperti Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, dan lainnya, muncul pertanyaan di publik, bagaimana sejatinya peta capres-capres yang berencana akan berlaga di pilpres 2024?
Siapa yang paling memiliki peluang untuk mendapatkan tiket maju sebagai capres?
Untuk menjawab dua pertanyaan di atas, maka ada dua variable penting yang bisa dijadikan patokan analisis jawaban.
Variabel pertama, secara elektabilitas, menurut hasil survei Litbang Sin Po yang dilakukan dalam rentang waktu 20 Mei 2022 – 3 Juni 2022, nama Prabowo Subianto memiliki elektabilitas paling tinggi diantara capres-capres yang lain.
Syahrial Mayus, Kepala peneliti Litbang Sin Po, mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra ini memiliki elektabilitas sebesar 28,1 persen. Disusul Ganjar Pranowo sebesar 19,4 % , Anies Baswedan 14,7 % .
Kemudian ada Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 5,9 % , Ridwan Kamil sebesar 4,5 % , Sandiaga S Uno sebesar 2,8 % , Puan Maharani 2,5 % , Muhaimin Iskandar 1,4 % , Susi Pudjiastuti 1,3 % , Erick Tohir 0,8 % ,
Baca juga: PKB Sepakat Jalin Koalisi dengan Gerindra, Demokrat: Dinamika Politik Saat Ini Masih Dinamis
Sementara yang menjawab tidak tahu dan tidak jawab/rahasia dan belum memutuskan sebesar 18,7 % .
"Variabel kedua, jika dilihat dalam permutasi threshold capres 20 % terhadap komposisi kursi parpol-parpol di DPR RI (jumlahnya 9 parpol), maka pasangan capres-cawapres yang bisa muncul berkontestasi di pilpres 2024 maksimal ada 4 pasang," ujarnya.
Pertanyaannya, dari komposisi 4 pasang yang bisa terjadi ini, siapa yang paling berpeluang untuk mendapatkan tiket capres dari sekian nama-nama capres yang sudah sering disebut?
Saat ini, setidaknya ada 10 nama yang muncul di publik yang akan menjadi calon presiden, diantaranya, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies R Baswedan, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga S Uno, Puan Maharani, Erick Tohir, Airlangga Hartarto dan Susi Pudjiastuti.
Dari 10 nama tersebut di atas, nama Prabowo Subianto memiliki peluang paling tinggi untuk bisa mendapatkan tiket capres.
"Karena, saat ini, Prabowo Subianto yang menjadi Ketua Umum Partai Gerindra, hanya membutuhkan satu saja teman koalisi parpol-parpol berkursi di DPR RI untuk bisa mendapatkan tiket capres, kecuali dengan PPP."
Ia meyakini, dengan pengalaman politik dan kemampuan Prabowo Subianto di kancah politik nasional, sepertinya pria yang saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan ini tidak akan terlalu kesulitan untuk mencari satu teman koalisi.
Dari analisis dua variable di atas, bisa disimpulkan bahwa sejatinya Prabowo Subianto saat ini menjadi capres yang paling memiliki peluang untuk mendapatkan tiket capres sekaligus berpeluang memenangi kontestasi pilpres di pemilu 2024.
"Saat ini, Prabowo Subianto hanya perlu menunggu siapa yang akan menjadi kompetitornya di 2024 nanti."
Sekjen Gerindra: Prabowo dan Muhaimin Sepakat Berkoalisi di Pilpres 2024
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan partainya sepakat berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kesepakatan kedua partai itu yakni kerja sama dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Iya, Pak Prabowo dan Pak Muhaimin sudah sepakat untuk sama-sama bekerja sama dalam Pilpres 2024," ucap Muzani di Kantor Dewan Pengawas KPK, Jakarta, Senin (20/6/2022).
Muzani enggan merinci lebih lanjut kerja sama itu.
Namun, ia menegaskan kerja sama itu tidak membuat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto batal menjadi calon presiden.
Baca juga: Sebut PKB dan Gerindra Sepakat Berkoalisi di Pilpres 2024, Ahmad Muzani: Prabowo Tetap Capres
"Kerja sama itu artinya bagaimana kebangkitan Indonesia itu terwujud di tahun 2024, Prabowo [tetap calon] presiden," kata Muzani.
Terpisah, Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengungkapkan alasan membangun koalisi dengan Partai Gerindra untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ia menilai kerja sama itu dijalin karena lebih cepat dalam mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
"Kelihatannya kalau bersama Gerindra ini lebih realistis dan lebih cepat untuk mencari pasangan dan memasangkan siapa calon presiden dan cawapresnya," kata Jazilul di Jakarta, Senin (20/6/2022).
Jazilul menjelaskan koalisi antara PKB dan Gerindra sudah memenuhi syarat ambang batas mengajukan pasangan capres-cawapres, yaitu 20 persen suara nasional.
Namun, PKB masih membuka ruang bagi partai lain seperti PKS dan Partai Demokrat untuk bergabung dalam koalisi.
Pengamat: PKB Jauh Lebih Realistis Jika Berkoalisi dengan Gerindra
Pengamat Politik, Adi Prayitno memberikan tanggapannya terkait pertemuan antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Sabtu (18/6/2022) kemarin.
Adi menilai PKB lebih memiliki kecocokan dengan Gerindra dibandinkan dengan PKS di Koalisi Semut Merah atau dengan Demokrat.
Pasalnya menurut Adi, Gerindra dan PKB sama-sama sudah memiliki tokoh utama masing-masing yang akan diusung menjadi capres dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Meski sebelumnya PKB menyatakan sedang menjalin hubungan cinta segitiga dengan Demokrat dan PKS secara diam-diam."
"Tapi kalau melihat kemistrinya, saya lihat bahwa PKB jauh lebih berharap bisa bersanding dengan Prabowo," kata Adi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (20/6/2022).
Selain itu Adi menilai akan jauh lebih realistis untuk PKB maju di Pilpres 2024 jika berkoalisi dengan Gerindra.
"Bisa berkoalisi dengan Gerindra yang menurut mereka jauh lebih realistis untuk bisa maju," ungkap Adi.
Lebih lanjut Adi menyebut, PKB dan Gerindra memang cukup serius untuk menjalin komunikasi potilik.
Baca juga: PKB Kerjasama dengan Gerindra, DPW PKB Jatim Tunggu Instruksi dari DPP
Terlebih PKB dan Gerindra memang sudah memiliki jagoan masing-masing untuk Pilres 2024.
Oleh karena itu PKB dan Gerindra memiliki peluang besar untuk bersanding bersama di Pilpres 2024.
"Saya kira PKB dan Gerindra cukup serius menjalin komunikasi politik tentu untuk menjajal kemungkinan bagaimana dua partai ini bisa berduet di Pilpres 2024 yang akan datang."
"Gerindra punya jagoan, PKB juga punya jagoan. Dalam konteks itulah sebenarnya kedua partai ini bisa bersanding bersama untuk 2024," terang Adi.