Ganjar membacakan rekomendasi itu setelah dimintai Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
"Untuk rekomendasi selanjutnya berkaitan dengan ideologi Pancasila sistem politik dan pemilu kami minta bapak Ganjar Pranowo untuk ke depan membacakan rekomendasi," kata Hasto.
Pembacaan rekomendasi hasil Rakernas itu pun disaksikan langsung Ketua Umum PDIP Megawati dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Baca juga: Ganjar Pranowo Pastikan Megawati Soekarnoputri Tak Bahas Capres di Pidato Penutupan Rakernas
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak membahas terkait calon presiden (Capres) pada pidato penutupan Rakernas II PDIP.
"Rasanya tidak (bahas capres) ya," kata Ganjar di sela-sela Rakernas II PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Ganjar juga mengaku, tak terkejut soal Megawati kerap bikin kejutan dalam pidatonya.
"Kalau kita tidak pernah terkejut, sudah mengerti kan culture-nya," ujar Ganjar.
Sementara, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, para peserta Rakernas sudah menyelesaikan hasil rekomendasi, sehingga penutupan akan diawali dengan penyampaian hasil setiap komisi.
Baca juga: Siang Ini Rakernas II PDIP Ditutup, akankah Ada Kejutan dari Megawati terkait Nama Capres Cawapres?
“Rangkaiannya nanti akan dimulai pada jam 1 dengan menyampaikan hasil-hasil sidang komisi, diperkirakan selama 1 jam,” kata Hasto di sela-sela Rakernas II PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta.
Ia pun mengungkapkan, acara dilanjutkan dengan pembacaan rekomendasi, lalu akan ada pidato penutupan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Kemudian pada jam 14.00 akan dilakukan penutupan Rapat Kerja Nasional yang kedua, dengan didahului pembacaan rekomendasi eksternal. Cukup banyak yang direkomendasikan. Kemudian pidato penutupan Rakernas II oleh Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri,” ungkap Hasto.
Soal nama calon presiden atau calon wakil presiden, Hasto menegaskan itu sepenuhnya merupakan hak prerogatif Megawati.
Di mana akan melalui kontemplasi yang mendalam dan melihat momentum yang ada.
Hasto pun menceritakan bagaimana saat pelaksanaan Rakernas II di Bali pada 2018, yang secara tiba-tiba Megawati mengumumkan Jokowi untuk maju lagi sebagai capres 2019.
“Itu menunjukkan, bagaimana selain melakukan kalkulasi yang matang, Ibu Mega itu juga sering menampilkan suatu hal yang sifatnya surprise, ada element of surprise yang ditampilkan oleh beliau. Karena hak prerogatif ada di Ibu Ketum, maka tentu saja seluruh kalkulasi pertimbangan yang matang itu berada di tangan beliau,” ungkap Hasto.