Akhirnya Meri menutup toko bunganya.
Pun saat Hoegeng menjadi Kapolri, Meri tidak secara langsung menjabat sebagai Ketua Umum Bhayangkari.
Hoegeng meminta pemegang jabatan itu dipilih dengan pemilihan.
3. 'Dipensiunkan' Soeharto
Pada 5 Mei 1968, Hoegeng diangkat sebagai Kapolri ke-5.
Dikutip dari wikipedia.org, saat menjadi Kapolri, Hoegeng melakukan pembenahan beberapa bidang yang menyangkut struktur organisasi di tingkat Mabes Polri.
Hasilnya, struktur yang baru lebih terkesan lebih dinamis dan komunikatif.
Namun, saat usianya baru menginjak 49 tahun, Hoegeng "dipensiunkan" Presiden Soeharto.
Sebab, ia bersikeras mengusut dugaan keterlibatan anak pejabat dalam pemerkosaan kasus Sam Kuning.
Baca juga: Megawati Kenang Sosok Jenderal Hoegeng Iman Santoso: He Is The Best Kapolri, the Real Polri
Padahal Hoegeng dikenal pekerja keras dan bekerja dengan kejujuran.
"Beliau pensiun usia 49 tahun, ketika sedang energiknya," kata anak Hoegeng, Aditya Soetanto Hoegeng atau Didit dikutip dari Kompas.com.
Sebelum itu, Soeharto mengusulkan Hoegeng menjadi Duta Besar Swedia dan sempat ditawari menjadi Dubes di Kerajaan Belgia.
Namun, Hoegeng menolak karena memilih tetap mengabdi pada Tanah Air.
Saat itu Presiden Soeharto dinilai ingin "membuang" Hoegeng ke luar Indonesia.