News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

OBPCert: 80 Persen Sampah Plastik Berakhir di Laut

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dunia membutuhkan cara yang lebih berkelanjutan (sustainable) dan layak secara komersial untuk mendaur ulang plastik yang telah dipakai oleh konsumen. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui kebutuhan untuk mendaur ulang sampah plastik dan sudah meluncurkan perjanjian baru terkait polusi plastik tahun 2021.OBPCert Memperkirakan 80 Persen Sampah Plastik Berakhir di Laut

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia membutuhkan cara yang lebih berkelanjutan (sustainable) dan layak secara komersial untuk mendaur ulang plastik yang telah dipakai oleh konsumen.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui kebutuhan untuk mendaur ulang sampah plastik dan sudah meluncurkan perjanjian baru terkait polusi plastik tahun 2021.

Organisasi OBPCert memperkirakan 80 persen sampah plastik yang akan berakhir laut, hanya sekitar 10 persen dari sampah plastik di dunia yang didaur ulang.

Sementara sisanya berakhir di pembuangan sampah, di tempat pembakaran, dan bocor ke alam atau lautan.

Salah satu solusi untuk menghadapi masalah ini menciptakan pasar untuk produk yang terbuat dari sampah plastik yang akan berakhir laut .

Ini pula yang mendorong UPM Raflatac berinvestasi di Ocean Bound Plastics (OBP) sebagai bahan mentah untuk label Ocean Action mereka.

Baca juga: Gerakan Ekonomi Sirkular Le Minerale Berhasil Kumpulkan 6.300 Ton Sampah Plastik dalam Setahun

Eliisa Laurikainen, Business Development Manager, UPM Raflatac mengatakan, tidak hanya membantu agar sampah plastik agar tidak berakhir di laut, tapi juga menawarkan pemilik merek peluang untuk memenuhi target konten daur ulang kemasan mereka.

"Bahan label Ocean Action adalah solusi drop-in yang mudah digunakan, diciptakan khusus untuk penggunaan akhir produk makanan dan kosmetik karena ini memiliki performa yang sama seperti label berbasis fosil yang digunakan saat ini,” ucap Eliisa Laurikainen dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).

Label Ocean Action dibuat dari sampah plastik laut menggunakan pendekatan keseimbangan massa.

Bahan label Ocean Action tersedia dengan bahan film White and Clear Top Coated PP dengan perekat RP37, RF37, dan RP74, dan PET 23 PCR dan lapisan kertas kaca transparan.

Bahan label ini ideal untuk barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG) seperti barang rumah tangga, produk perawatan tubuh, makanan dan minuman kemasan.

Di tahap pertama, HHI, perusahaan daur ulang plastik Malaysia mengumpulkan dan menyortir sampah OBP bersama mitranya.

HHI memiliki sertifikasi Ocean Bound Plastics di bawah program Zero Plastic Oceans yang memastikan pengadaan bertanggung jawab, pengumpulan dan pengelolaan sampah OBP yang benar.

Setelah mengumpulkan dan menyortir sampah tersebut, HHI melakukan daur ulang dengan bahan kimia untuk mengubah sampah menjadi minyak pirolisis.

Minyak pirolisis tersebut kemudian digunakan oleh SABIC untuk memproduksi butiran plastik berkualitas tinggi.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini