News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

3 Ponsel Milik Brigadir J Hilang, Ayah Minta Agar Tak Ada yang Ditutupi: Kalau Salah, Buktikan

Penulis: Miftah Salis
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemakaman Brigadir J (kiri) di kampung halamannya di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Senin (11/7/2022)- Tiga ponsel milik Brigadir J hilang. Sang ayah meminta agar tak ada yang ditutupi. Ia juga meminta polisi juga membuktikan jika anaknya bersalah.

TRIBUNNEWS.COM- Tiga ponsel milik Brigadir J, polisi yang tewas setelah terlibat baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, dinyatakan hilang.

Terkait hal tersebut, sang ayah Brigadir J meminta pihak kepolisian agar tak ada yang ditutupi.

Ia meminta pembuktian jika memang sang anak bersalah.

Sebelumnya, kasus baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) diklaim oleh pihak kepolisian akibat adanya pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo di kamar.

Baca juga: Pengakuan RT Kompleks Rumah Kadiv Ferdy Sambo: CCTV di Pos Diganti Orang Tak Dikenal, Sabtu Lalu

Namun, kasus baku tembak yang melibatkan dua anggota polisi ini justru dinilai janggal.

Ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut, tiga ponsel anaknya hilang.

Kabar itu disampaikan kepada Samuel saat Mabes Polri mendatangi rumahnya pada Senin (11/7/2022) malam.

Samuel lalu meminta agar tiga ponsel anaknya dikembalikan.

Ia menilai, ada petunjuk yang bisa dibuka dari ponsel tersebut guna kasus penyelidikan.

"Saya sudah minta tiga ponsel anak saya beserta pakaiannya, tapi rombongan dari Mabes Polri yang datang ke rumah Senin (11/7/2022) malam bilang ponselnya hilang," ujar Samuel, Selasa (13/7/2022), mengutip Kompas.com.

Insiden polisi tembak polisi bermula karena ajudan Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J (kiri), tak terima ditegur Barada E- Tiga ponsel milik Brigadir J dinyatakan hilang oleh polisi. Sang ayah minta agar tak ada yang ditutupi. (ISTIMEWA via TribunJambi.com/TribunSumsel.com)

Samuel juga berharap agar pihak kepolisian terbuka.

Jika memang sang anak salah, ia meminta pihak kepolisian untuk memberikan buktinya.

"Jangan ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang anaknya salah, buktikan kesalahannya itu. Buka semua bukti, buka itu CCTV dan kembalikan ponsel anak saya," katanya.

Sementara itu, terkait CCTV, pihak kepolisian menyebut bahwa seluruh kamera CCTV di rumah Ferdy Sambo di wilayah Duren Tiga, Jakarta Selatan, mati saat kejadian baku tembak.

Seluruh kamera CCTV mati karena decoder-nya mengalami kerusakan.

“Ya decoder-nya (rusak),” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022), mengutip Kompas.com.

Budhi menyebut, kamera CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo mati sudah sejak dua minggu lalu.

Lebih lanjut, sejumlah polisi ternyata juga mengganti dekoder kamera CCTV yang ada di komplek perumahan.

Dekoder CCTV di kompleks perumahan diganti sehari setelah peristiwa baku tembak, Sabtu (9/7/2022).

"Maksudnya bukan CCTV di rumah Pak Sambo, tapi alat (dekoder) CCTV yang di pos. Itu (diganti) hari Sabtu, saya tahu hari Senin. Iya (polisi) tidak pakai seragam," ujar Ketua RT 05 RW 01 di Kompleks Perumahan Polri, Seno Sukarto, Rabu (13/7/2022), mengutip Kompas.com.

Seno yang merupakan pensiunan Polri dengan pangkat akhir Irjen tersebut mengaku tak tahu alasan penggantian dekoder di pos kompeks.

"Sampai sekarang saya ketemu aja (polisi yang mengganti) juga tidak," kata Seno.

HP Keluarga Diretas

Nomor WhatsApp ayah, ibu, dan adik Brigadir J diretas.

Nomor WhatsApp mereka diretas satu per satu sejak Selasa (12/7/2022) pagi hingga sore.

Mengutip Tribun Jambi, pakar IT dari Universitas Dinamika Bangsa, Ahmad Asyhadi S.Kom, M.Si, memastikan bahwa nomor WhatsApp keluarga Brigadir J diretas.

Hal ini dilihat dari notikasi yang muncul.

Keluarga pun tak bisa mengakses WhatsAppnya.

Hingga Rabu (13/7/2022), nomor WhatsApp keluarga Brigadir J masih diretas.

Padahal komunikasi terakhir dengan Brigadir J ada di ponsel tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Brigadir J yang merupakan driver istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.

Bharada E merupakan ajudan Ferdy Sambo.

Saat kejadian, Ferdy Sambo sedang tidak ada di rumah.

Aksi baku tembak disebut polisi dipicu karena Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo.

Aksi baku tembak tersebut menyebabkan Brigadir J tewas.

Jenazah Brigadir J dimakamkan di Desa Sukamakmur, RT 8, Simpang Unit 1, Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Senin (11/7/2022).

Pemakaman dilakukan tanpa upacara kepolisian.

Kasus ini mendapat perhatian publik karena dinilai banyak kejanggalan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahkan membentuk tim gabungan guna mengusut kasus baku tembak antar sesama anggota polisi tersebut.

"Saya telah bentuk tim khusus yang dipimpin Pak Waka Polri," ujar Listyo di kantornya, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

(Tribunnews.com/Salis, Kompas.com/Suwandi/Muhammad Isa Bustomi/Rahel Narda Chaterine)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini