News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Berpotensi Resesi, Apa Dampaknya? Ini Tanggapan Menkeu

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI resesi - Terdapat 15 negara yang berpotensi resesi, termasuk Indonesia. Apa saja dampak resesi? Simak tanggapan Menkei di sini.

TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan rilis Bloomberg, terdapat 15 negara yang berpotensi resesi, termasuk Indonesia.

Urutan kelima belas negara tersebut yakni: Sri Lanka, New Zealand, Korea Selatan, Jepang, China, Hongkong, Australia, Taiwan, Pakistan, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Indonesia, lalu India.

Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu yang stagnan dan lama, dimulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, dikutip dari Gramedia.

Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, survei tersebut menunjukkan indikator ekonomi Indonesia masih jauh lebih baik dari negara-negara lain.

"Itu menggambarkan bahwa dari indikator neraca pembayaran kita, APBN kita, ketahanan dari GDP kita, dan juga dari sisi korporasi maupun dari rumah tangga serta monetery policy kita relatif dalam situasi yang tadi disebutkan risikonya 3 persen dibandingkan negara lain yang potensi untuk bisa mengalami resesi jauh di atas yaitu di atas 70 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi virtual di Bali, dikutip dari KompasTV.

Sri Mulyani menyatakan pemerintah akan tetap waspada dengan potensi resesi.

Baca juga: Amerika Serikat Sedang Masuki Resesi Ringan, Ini Tanda-tandanya

Lantaran, kenaikan inflasi masih menjadi ancaman bagi Indonesia dan negara lainnya.

Lantas, apa dampak dari resesi?

Resesi Ekonomi sendiri tidak hanya berpengaruh terhadap pemerintah, tetapi juga perusahaan maupun kehidupan individu.

Baca juga: Bursa Saham Hong Kong Tergelincir sementara Pasar Asia-Pasifik Alami Kenaikan

1. Dampak Resesi kepada Pekerja

Resesi memberikan dampak nyata pada para pekerja yaitu dengan pemutusan hubungan kerja atau PHK, yang kemudian menjadikannya pengangguran dan membuatnya kehilangan pendapatan utama.

Tingkat pengangguran yang tinggi sendiri menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya ketidakstabilan sosial, yang mengarah kepada vandalisme dan kerusuhan di masyarakat.

2. Dampak Resesi Pada Perusahaan

Di saat daya beli masyarakat menurun, potensi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan pun semakin kecil.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini