News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

PROFIL Laksamana Purn Soleman B Ponto, Eks Kabais TNI, Ragukan Baku Tembak Bharada E dan Brigadir J

Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laksamana TNI (Purn) Soleman B Ponto, Eks Kepala BAIS TNI yang ikut serta menanggapi kasus tewasnya Brigadir J di rumah dina Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

"Selama ini yang terus menggaung isu soal pelecehan seksual saja," ungkapnya dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Istri Kadiv Propam Ferdy Sambo Belum Didampingi LPSK, Wakil Ketua LPSK: Masih Terguncang

Dirinya juga menyebut fakta yang beredar di pemberitaan adalah hanya soal meninggalnya Brigadir J saja.

Sementara soal adanya tembak menembak tidak kuat diungkap pihak kepolisian.

"Faktanya mana tersangkanya belum ada, ini di luar kebiasaan polisi, biasanya polisi kalau ada kasus tembak-menembak sangat cepat, ini loh pelakunya."

"Nah di sini saya ragu," ungkapnya lagi.

Sementara soal CCTV juga turut serta dikritisi Soleman B Ponto.

Di mana sebelumnya polisi menyebut CCTV di area rumah dinas Irjen Ferdy Sambo tak berfungsi, namun satu hari setelah kejadian ada pergantian decoder CCTV.

Bagi Ponto, hal itu mengindikasikan polisi juga ragu mengungkap kasus tersebut.

"Karena polisi sendiri saya lihat ragu menekankan soal kasus tersebut, namun yang terus digaungkan adalah soal kasus pelecehan seksual, ini sangat janggal, ini di luar kebiasaan polisi," lanjutnya.

Insiden Maut Polisi Tembak Polisi

Irjen Ferdy Sambo dan almarhum Brigadir J. (IST)

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas setelah terlibat baku tembak dengan sesama polisi yakni Bharada E di Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB.

Diketahui, Brigadir Yosua merupakan pengawal dan sopir istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi, mengatakan sebelum tewas ditembak, Brigadir Yosua disebut menerobos masuk ke kamar istri Irjen Sambo, Putri.

Saat itu istri Irjen Sambo sedang beristirahat di kamar tersebut dan diduga terjadi pelecehan.

"Brigadir J melakukan pelecehan, berkata 'diam kamu', sambil menodongkan senjata ke Ibu Kadiv Propam," kata Budhi.

Istri Irjen Ferdy Sambo pun berteriak, lantas teriakan tersebut didengar oleh Bharada E yang berada di lantai 2.

Hingga akhirnya insiden maut terjadi dan menewaskan Brigadir J.

Baca juga: Terbang ke Jakarta, Ayah Brigadir J akan Buat Laporan Terkait Kematian Anaknya di Bareskrim Polri

Kondisi Jasad

Menurut kesaksian dari pihak keluarga korban, terdapat kejanggalan pada jasad Brigadir Yosua.

Rohani Simanjuntak, keluarga korban, mengatakan Brigadir Yosua tewas dengan 4 luka tembak, yakni dua luka tembak di dada, 1 luka tembak di tangan, dan 1 luka tembak di leher.

Tidak hanya itu, korban juga mengalami luka akibat senjata tajam di mata, hidung, mulut, dan kaki.

Bahkan disebut-sebut di jasad korban terdapat luka sayatan, dikutip dari Kompas.com.

Namun menanggapi hal itu, pihak Polri menyebutkan, sayatan di tubuh jenazah Brigadir Yosua alias Brigadir J akibat proyektil yang ditembakkan oleh Bharada E.

“Iya, itu sayatan itu akibat amunisi atau proyektil yang ditembakan Bharada E,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Menurut Ramadhan, proyektil yang ditembakan itu mengenai tubuh Brigadir J sehingga membuat luka seperti sayatan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Igman Ibrahim) (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini