"Bapak Jokowi sudah mendengar, dan beliau meminta agar diproses secara hukum," katanya.
Ia berharap, ucapan dan perintah dari Presiden Joko Widodo tersebut dapat direspon oleh jaran dan bawahan.
"Bapak presiden sudah didengar, beliau sudah minta untuk diproses secara hukum, semoga respon permintaan Presiden dan dilanjutkan bahawan dan pembuntu, termasuk bapak Kapolri," katanya.
Ia menyebut ada keinginan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Namun, kondisi ekonomi membuat dirinya pesimis dan mengaku tidak memungkinkan bisa berangkat ke Jakarta untuk bertemu Jokowi.
"Ya keinginan ada, kalau mau berangkat ke Jakarta seperti yang bapak-bapak dan abang lihat, saya aja tinggal di rumah ini," katanya.
Sementara itu area pemakaman Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi dijaga ketat oleh keluarga dan organisasi Pemuda Batak Bersatu (PBB).
Makam Brigadir Yosua dijaga ketat jelang autopsi ulang.
Baca juga: Di Balik Perintah Tegas Jokowi Soal Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, Bakal Ada Tersangka?
Pendeta Royanto Situmorang, tokoh agama dan Pembina PBB mengatakan, penjagaan ini dilakukan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan menjelang pelaksanaan autopsi.
"Kita melalukan pengawasan terhadap pemakaman yang ada di tempat ini sampai proses autopsinya berlangsung," ucapnya, Kamis (21/7/2022).
Penjagaan dan pengawasan ini dilakukan sejak tadi malam, Rabu (20/7/2022) dan akan dilakukan setiap hari, siang dan malam.
Di sekitar pemakaman juga telah dipasang penerangan memudahkan pengawasan pada malam hari.
"Persiapan kita dari lampu penerangan untuk malam hari, supaya penjagaan bisa terlihat dengan baik," jelasnya.
Ia menyebut setidaknya ada 2 hingga 4 orang yang akan berjaga terdiri dari anggota PBB, keluarga dan juga kepolisian.