TRIBUNNEWS.COM - Profil Rudi Kamri yang disinggung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam unggahan di Instagram.
Pada Selasa (28/7/2022), Ridwan Kamil memberikan klarifikasi terkait tudingan Rudi Kamri yang menyebutnya mengemis dana pembangunan untuk masjid Al Mumtadz di Islamic Center Cimaung, Kabupaten Bandung.
Dikutip dari TribunJabar.id, pernyataan Rudi Kamri ini disampaikan dalam sebuah video yang cuplikannya diunggah di akun Instagram @kanalanakbangsa.
Lantas, seperti apakah profil Rudi Kamri?
Dilansir Tribunnnews.com, Rudi Kamri atau Rudi S Kamri adalah Chief Executive Officer (CEO) Kanal Anak Bangsa Group.
Ia juga merupakan Pemimpin Umum/Penanggung Jawab KABNews.id, yang dibuat pada September 2021 lalu.
Baca juga: Crazy Rich Grobogan Beri Nama Musala Al Mumtadz Eril, Terusik karena Ridwan Kamil Disebut Mengemis
Mengutip Sripoku.com, Rudi Kamri juga tercatat sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB).
Selain aktif di dunia jurnalistik, Rudi Kamri juga dikenal sebagai pengamat sosial politik dan pegiat media sosial.
Dalam catatan Tribunnews.com, Rudi Kamri pernah berkomentar soal situasi sepak bola di Indonesia.
Pada 2019, ia juga pernah menanggapi soal wacana presiden tiga periode yang kembali heboh belakangan ini.
Desember 2020, Rudi Kamri pernah dilaporkan putri kedua Wakil Presiden RI ke-12 Jusuf Kalla, Muswirah Jusuf Kalla, atas dugaan pencemaran nama baik JK.
Dikutip dari Kompas.com, Rudi tak sendirian, Ferdinand Hutahaean juga turut dilaporkan oleh Muswirah ke Bareskrim Polri.
Keduanya dilaporkan karena unggahan mereka tentang sosok Chaplin yang ditafsirkan publik sebagai JK.
Unggahan itu menyinggung sosok Chaplin, yang diduga JK, mendanai kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Ia juga pernah berseteru dengan keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Dinilai Layak Jadi Pendamping Calon Presiden KIB
Diketahui, hubungan Rudi Kamri dan Demokrat memang tidak harmonis.
Masih dari Sripoku.com, Rudi Kamri pernah dianggap bersikap tak sopan pada SBY dalam kasus sumbangan Mukidi Tio Rp2 triliun lalu.
Rudi Kamri membandingkan SBY dan almarhum Mukidi Tio.
Ia menyebut Mukidi menyumbang duit, sementara SBY sumbang doa.
Rudi Kamri diketahui memiliki akun Instagram bernama @rudikamri.
Namun, akun Rudi Kamri yang sudah punya lebih dari 15 ribu pengikut ini tak dapat diakses pada Rabu (27/7/2022) sore.
Duduk Perkara Ridwan Kamil Dituding Mengemis
Diberitakan TribunJabar.id, Rudi Kamri dalam video yang diunggah akun Instagram @kanalanakbangsa, mempertanyakan maksud Ridwan Kamil membangun masjid untuk mendiang putranya, Emmeril Kahn Mumtadz.
Rudi Kamri bahkan membandingkan Eril dengan tentara dan polisi yang gugur saat bertugas di Papua.
Tak hanya itu, ia juga disebut menuding Ridwan Kamil mengemis dana pembangunan masjid Al Mumtadz.
Baca juga: Ridwan Kamil Kecewa Baim Wong Klaim Citayam Fashion Week : Gerakannya Malah Mati Muda
Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil pun memberikan klarifikasi lewat unggahan di Instagram pada Selasa (28/7/2022).
Berikut pernyataan lengkap Ridwan Kamil:
"HAK JAWAB SAYA,
Atas tudingan Pak @rudikamri bahwa kami mengemis-ngemis dana pembangunan Al Mumtadz.
1. Islamic Center di Cimaung ini sudah berlangsung 3 tahun sebelum Eril wafat, dengan dana pribadi yang dicicil sesuai rejekinya.
Jadi bukan baru diniatkan membangun masjid setelah Eril wafat. Makanya sudah beres 1 lantai basement pada saat Eril wafat.
2. Bukan lagi milik pribadi. Sudah berstatus wakaf dari keluarga untuk menjadi pusat dakwah di kawasan Kecamatan Cimaung Kab Bandung. Jadi untuk kepentingan publik bukan properti pribadi lagi.
3. Kebetulan Eril wafat, diinisiasikan namanya menjadi Al Mumtadz.
4. Sejak namanya menjadi Al Mumtadz, ratusan komen/dm masuk yang ingin berdonasi dari skala receh hingga besar untuk masjid ini. Tentulah diterima dengan senang hati.
Maka agar tertib administrasi, dibuatkanlah format donasi via kitabisa.com agar mudah pertanggungjawabannya.
Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil Minta Para Pelaku yang Paksa Bocah SD di Tasikmalaya Cabuli Kucing Disanksi
5. Ada tidak ada sumbangan masyarakat, seperti halnya 3 tahun pertama, maka ikhtiar membangun masjid ini tetap akan diwujudkan oleh ikhtiar2 pribadi sampai kapan pun selesainya.
6. Jika tidak suka, silakan saja, tapi minimal tidak berburuk sangka dengan menyimpulkan hal-hal yang tidak proporsional.
7. Biasakanlah tabayun, bertanya kepada objek bahasan, karena itu adalah adab yang seharusnya.
Terima Kasih, demikian hak jawab kami mewakili keluarga. Hatur nuhun."
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Hasanudin Aco/Ilham Rian Pratama, TribunJabar.id/Muhamad Syarif Abdussalam, Kompas.com/Devina Halim, Sripoku.com/Monalia Aninda Aryani)