Dari pantauan Tribunnews.com di lokasi, Bharada E datang secara terpisah dengan 5 ajudan lainnya. Pemeriksaan Bharada E selesai lebih lama dibandingkan dengan lima ajudan lainnya.
Baca juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir Yosua Akan Dibuka di Pengadilan, Ini Alasannya
Lima ajudan Irjen Ferdy Sambo selesai diperiksa pukul 16.25 WIB. Sedangkan Bharada E selesai diperiksa dan meninggalkan Komnas HAM pada pukul 18.24 WIB.
Satu ajudan yang belum hadir diketahui saat ini keberadaannya masih di luar kota. Komnas HAM akan menjadwalkan ulang untuk proses pemeriksaan yang bersangkutan.
Periksa Keluarga Brigadir Yosua
Sebelumnya, Komnas HAM juga sudah memina keterangan keluarga Brigadir Yosua. Pemeriksaan keluarga Brigadir Yosua dilakukan di rumah orangtuanya di Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam yang langsung datang untuk meminta keterangan orang tua Brigadir Yosua.
Komnas HAM banyak mendapatkan bukti tambahan usai melakukan pemeriksaan terhadap keluarga Brigadir Yosua.
Bukan Bharada E yang Mengancam Bunuh Brigadir Yosua
Sementara itu, Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengaku sudah mengantongi identitas sosok yang mengancam membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum dia ditemukan tewas di kediaman Kadiv Propam Irjen (Nonaktif) Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kamaruddin Simanjuntak memaparkan, sosok pengancam Brigadir J adalah satu di antara sejumlah ajudan Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Ferdy Sambo dan sosok tersebut ada dalam foto bersama.
Dia mengatakan, dalam foto tersebut terdapat Brigadir J hingga Bharada E. Namun, Kamaruddin berkeyakinan bukan Bharada E yang melakukan pengancaman pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Orang yang mengancam ini saya sudah kantongi namanya. Kalau pernah lihat sejumlah foto yang mereka foto bersama itu salah satu yang mengancam itu ada dalam foto itu," ujar Kamaruddin Simanjuntak saat dihubungi Tribunnews, Senin, 25 Juli 2022.
"Yang jelas bukan Bharada E," kata Kamaruddin.
Kamaruddin kembali menceritakan soal ancaman yang diterima Brigadir J hingga membuat dia ketakutan dan menangis.