Warna oranye pada Harimau Bali lebih kentara dibanding harimau lainnya karena terdapat titik-titik hitam disepanjang sisi garisnya. Mereka juga memiliki garis warna putih yang lebih sempit.
Dilansir dari ThoughtCo, keberadaan Harimau Bali tidak benar-benar terancam hingga pemukim Eropa pertama datang ke Bali sekita abad ke-16 dan mereka memulai pembangunan di Bali dan menganggap Harimau Bali sebagai penganggu.
Banyaknya orang Eropa yang datang mengurangi habitat Harimau Bali, belum lagi mereka melakukan perburuan Harimau Bali sebagai olahraga. Harimau Bali yang merupakan predator buas yang mengejar mangsanya dengan gagah berani.
Namun setelah orang Eropa datang ke tanah Bali, Harimau Bali justru lari ketakutan akan perburuan yang dilakukan oleh manusia saat itu. Perburuan dilakukan secara besar-besaran, sedangkan Pulau Bali sangatlah kecil.
Dilansir dari University of Wisconsin-Eau Claire, saat itu kemampuan reproduksi harimau betina hanya sanggup melahirkan dua hingga tiga anak setiap dua setengah tahun sekali.
Perburuan tersebut akhirnya berhenti, bukan karena menyadari kepunahan yang mengancam namun karena Harimau Bali berjenis kelamin betina terakhir telah berhasil dibunuh oleh para pemburu pada tahun 1937.
Diperkirakan masih tersisa Harimau Bali, mereka bersembunyi dengan ketakutan dari para pemburu hingga akhir hayatnya. Tidak lama kemudian Harimau Bali dinyatakan benar-benar punah dari tanahnya sendiri sekitar tahun 1940-an.
3. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera ini memiliki bahasa latin Panthera tigris sumatrae.
Harimau Sumatera habitat aslinya berada di pulau Sumatera.
Harimau Sumatera adalah satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup dan belum punah di dunia, menurut Lembaga Konservasi Dunia (IUCN).
Populasi dari Harimau Sumatera ini diperkirakan sekitar 400-500 ekor.
Baca juga: Wow, Tiga Harimau Sumatra Lahir di Sanctuary Barumun, Jenis Kelaminnya Belum Bisa Diidentifikasi
Harimau Sumatera yang masih tersisa saat ini telah berada di taman-taman nasional Sumatera.
Pada tahun 2007, diperkirakan hanya tersisa 192 ekor Harimau Sumatera di alam liar Propinsi Riau.