Polri merespons pertanyaan dari pihak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mengenai keberadaan pakaian terakhir yang dipakai kliennya saat tewas di Rumah Dinas Kadiv Propam Nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.
Pihak kuasa hukum juga mempertanyakan 3 buah handphone (HP) milik dari Brigadir J yang hingga kini belum diketahui keberadaanya.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, menerangkan saat ini pakaian terakhir Brigadir J sebelum tewas hingga handphonenya sudah berada di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
"Sudah ada di Labfor (laboratotiun forensik) Polri," kata Dedi saat dihubungi, Rabu (3/8/2022).
Di sisi lain, Dedi juga menanggapi soal klaim dari pihak Brigadir J yang menyebut penyidik tim khusus (timsus) Polri yang terlihat tertutup untuk membeberkan pengungkapan kasus tersebut.
Baca juga: Bharada E Jadi Tersangka, Irjen Ferdy Sambo akan Diperiksa Tim Khusus Kapolri Hari Ini
5. Anggota DPR Bicara soal Istri Irjen Ferdy Sambo Jadi Korban Kekerasan Seksual
Anggota Komisi VIII DPR RI, MF Nurhuda Yusro, bicara soal kekerasan terhadap perempuan, termasuk kekerasan seksual yang bisa terjadi di ruang-ruang privat seperti rumah, lingkungan sekolah, sementara pelakunya bisa jadi orang-orang terdekat dengan korban.
Hal tersebut menyangkut kasus penembakan Brigadir J, yang mana PC, istri Kepala Divisi Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo juga diduga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J pada Jumat, 8 Juli 2022.
Nurhuda memahami bahwa kasus dugaan kekerasan seksual terhadap istri Sambo pun menimbulkan pro kontra, karena sebagian publik beranggapan tidak mungkin anak buah itu berani melakukan perbuatan asusila kepada istri majikannya.
Padahal, tidak mustahil juga jika anak buah berani berbuat hal menyimpang.
Berdasarkan Catatan Akhir Tahun (Catahu) Komnas Perempuan (2019), sebanyak 71 persen atau 9.637 kasus kekerasan seksual terjadi di ranah privat.
(Tribunnews.com)