News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Irwasum Polri Dampingi Komnas HAM Cek Lokasi Penembakan Brigadir J: Tidak Ada Upaya Mempengaruhi

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto yang juga bagian dari tim khusus yang dibentuk untuk menangani kasus tewasnya Brigadir J berjalan menuju mobilnya usai mengantar tim forensik di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Senin (25/7/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto turut hadir saat tim Komnas HAM mendatangi rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (15/8/2022).

Meski begitu, Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menyebut kedatangan Komjen Agung sebagai ketua Timsus Polri itu tidak mengintervensi Komnas HAM yang akan melakukan pengecekan TKP.

"Iya sebagai ketua timsus. tidak adanya upaya mempengaruhi segala macam karena mereka tidak terlibat jadi hanya ingin menyambut komnas, mempersilakan," kata Beka kepada wartawan di depan Rumah Dinas Ferdy Sambo, Jakarta, Senin (15/8/2022).

Beka mengungkapkan Komjen Agung malah memberikan akses seluas-luasnya kepada Komnas HAM mendatangi TKP untuk mencocokan data yang mereka punya.

"Memberi akses seluas luasnya terhadap komnas untuk bekerja itu saja," katanya.

Sebelumnya, pantauan Tribunnews.com di lokasi, dua Komisioner Komnas HAM yakni Choirul Anam dan Beka Ulung Hapsara mendatangi rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sekira pukul 15.10 WIB.

Selain Komnas HAM, terlihat juga Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Selanjutnya, tidak berselang lama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI turut meninjau lokasi penembakan Brigadir J.

Baca juga: Datangi Loaksi Penembakan Brigadir J, Komnas HAM: Obstruction of Justice Semakin Menguat

Pantauan Tribunnews.com di lokasi sekira 15.49 WIB, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto terlihat datang bersama sejumlah komisionernya di lokasi.

Mereka tidak mengatakan sepatah kata pun maksud kedatangannya ke lokasi penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tersebut.

Untuk informasi, Komnas HAM telah melakukan sejumlah proses terkait pemantauan dan penyelidikan atas peristiwa tewasnya Brigadir J.

Sejumlah proses yang telah dilakukan di antaranya meminta keterangan dan mengumpulkan bukti dari pihak keluarga Brigadir J termasuk kekasih Brigadir J.

Selain itu Tim Komnas HAM juga telah melakukan permintaan keterangan terhadap Tim Dokkes Polri, tim siber Polri, tim laboratorium forensik Polri, serta sejumlah ajudan dan asisten rumah tangga Irjen Pol Ferdy Sambo.

Terkini, Komnas HAM juga telah meminta keterangan kepada Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.

Obstruction of Justice menguat

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyebut hasil dari kedatangannya tersebut, indikasi penghalangan penyidikan atau Obstruction of Justice semakin menguat.

"Operation of Justice sejak awal kami lihat ada indikasi sejak awal, ketika kami cek di TKP indikasi itu semakin menguat," kata Anam kepada wartawan di lokasi.

Anam menyebut peninjauan timnya ke lokasi penembakan ini untuk mencocokan semua data yang didapat dengan kondisi di TKP penembakan tersebut.

"Apa yang kami temukan di dalam sana kami menguji semua yang kami dapatkan. Beberapa foto yang sebelumnya yang kami dapatkan dari pelacakan kami di siber kami cek apakah betul ruangan dan sebagainnya ternyata betul.

"Kedua, misalnya terkait posisi jenazah dan lain sebagainya juga betul. Dan lokasi yang lain lubang-lubang tembakan juga kami cek dengan bahan yang sudah kami punya ternyata juga betul," ucapnya.

Dengan ini, Choirul menerangkan peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J semakin terang-benderang.

"Yang pasti kami mengecek semua, bahan yang kami juga. Karena ini janji kami juga, kepada teman-teman media, dan kepada publik sejak awal kami menangani kasus ini. Kami akan ke TKP, ketika kami memiliki semua bahan, nah semua bahan itu kami uji di TKP, dan kami menemukan peristiwanya semakin terang benderang," bebernya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini