News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ombudsman RI Terima Lebih dari 18 Ribu Pengaduan di 2021, Tertinggi Soal Pertanahan

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih diwawancarai Tribun Network usai penandatanganan perjanjian kerja sama antara Tribun Network dengan Ombudsman di Gedung Redaksi Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2022). Wawancara tersebut membahas mengenai kerja dari Ombudsman terhadap laporan-laporan yang masuk. Tribunnews/Jeprima

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ombdusman RI mencatat telah menerima lebih dari 18 ribu pengaduan dari masyarakat. Jumlah tersebut tercatat pada tahun ini, 2021.

“Kami sementara ini sampai 2021 kemarin, kita menerima pengaduan di atas 18 ribu pengaduan. setahun,” kata Ketua Ombudsman RI Mokhamad Najih di Kantor Tribun Network, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2022).

Ia merinci, setidaknya ada lima laporan yang kerap dikeluhkan masyarakat kepada Ombudsman. Pertama sekaligus tertinggi adalah mengenai agraria.

“Paling tinggi laporan masyarakat yang paling banyak keluhan sampai sekarang itu adalah bidang agraria tertinggi nomor satu,” kata Najih.

Kemudian yang kedua ialah berkaitan dengan pemerintahan daerah, disusul isu ketenagakerjaan dan kepegawaian.

Kemudian yang keempat adalah perihal kepolisian dan yang kelima ialah bidang pendidikan dan kesehatan.

“Itu lima pelaporan masyarakat yang sering sampai kepada kami,” ucap Najih.

18 Ribu Laporan Bukan Jumlah Besar

Lebih lanjut Najih mengatakan angka 18 ribu lebih laporan kepada Ombudsman bukan jumlah yang besar.

Sebab, lanjut dia, jika melihat lembaga yang sama di Swedia, jumlah laporan masyarakat yang diterima bisa lebih dari satu juta laporan dalam satu tahun.

Baca juga: Ombudsman RI Teken MoU Bersama Tribun Network Dukung Penyebarluasan Informasi melalui Media Digital

“Sementara jumlah penduduknya tidak ada 30 juta. Betapa masyarakat sangat percaya kepada Ombudsman (Swedia),” ujarnya.

Ia mengatakan angka pelaporan Ombudsman RI yang jauh lebih sedikit dibandingkan di Swedia lantaran minimnya sosialisasi kepada masyarakat terkait peran dan fungsi lembaga pengawasan ini.

“Persoalan kita adalah disosialisasi. Sejak berdiri sampai sekarang kita masih terbatas,” katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini