Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pakar politik bicara soal persepsi publik negatif terhadap Ketua DPR RI Puan Maharani yang akhirnya terbantahkan usai Puan berpidato dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun Sidang 2022-2023, Selasa (16/8/2022) lalu.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, isi pidato yang kental dengan kebangsaan membuat Puan layak ditempatkan sebagai tokoh bangsa.
"Tema kebangsaan cukup kental dalam pidato itu, dan inilah sebenarnya yang diperlukan sebuah negara, yakni ide dan komitmen besar, Puan membalikkan penafsiran sebagian orang soal kepantasannya sebagai capres, dari pidato itu cukup jelas Puan berada di posisi yang layak memimpin bangsa ke depan, tentu melalui alur demokrasi," ujar Dedi kepada wartawan, Kamis (18/8/2022).
Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik, Ari Junaedi juga menyatakan pidato Puan sangat komprehensif membahas seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia di usia Kemerdekaan 77 tahun.
Dia menilai, pidato tersebut sebagai visi Puan dalam membangun negeri yang lebih baik.
“Terlepas apakah Puan akan ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 atau tidak, pidato Puan sangat menarik diperhatikan karena membahas banyak aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, yang menurut saya lebih seperti visi Puan untuk membangun Indonesia ke depan,” kata Junaedi.
Sementara itu, Analis Komunikasi Politik dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Silvanus Alvin menilai, isi pidato Puan itu futuristik, karena dapat dimaknai sebagai manifesto untuk Indonesia masa kini dan masa depan.
Dalam pidatonya itu, Puan berbicara pentingnya menjaga ideologi Pancasila untuk terus memandu Indonesia.
Puan juga mengajak para pemangku kepentingan untuk membangun generasi muda menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul.
Selain itu, Puan juga menyinggung berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia yang perlu ditanggulangi dengan berbagai kemampuan dan kekuatan bangsa, termasuk semangat gotong royong.
Alvin mengatakan, Puan memiliki pandangan ke depan untuk membuat Indonesia semakin lebih maju.
"Ada pandangan futuristik, di mana Puan bisa melihat hambatan kemajuan bangsa dan kesempatan serta peluang Indonesia untuk menuju masa keemasan,” tegasnya.
Pengamat politik lainnya, Adib Miftahul bahkan menyamakan Puan mampu menyampaikan gagasan sebagaimana sang ibunya, Megawati Soekarnoputri saat usia muda.
Baca juga: Makna Kebaya Kartini Berselendang Merah yang Dipakai Puan Maharani dalam Upacara HUT ke-77 RI