Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta partai politik serta semua pihak tidak menggunakan politik identitas saat berkampanye.
Menurut Ma'ruf Amin, penggunaan politik identitas dalam kampanye harus dihindari oleh semua pihak.
"Dalam kampanye jangan sampai ada, hindari. Jangan sampai kampanye yang menggunakan identitas," ujar Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Masyarakat, menurut Ma'ruf, sudah cerdas dalam menentukan pilihan politik tanpa berlandaskan politik identitas.
Baca juga: Sandiaga Uno Kenang Momen Bicara Saat Kampanye Pilpres dan Pilgub Di Acara Forum Pemred
Partai politik pun, kata Ma'ruf, telah mengembangkan kampanye yang tidak menggunakan politik identitas.
"Sebenarnya rakyat kita sudah pandai cerdas. Menurut saya ketika semua pihak sudah menyampaikan seruannya dan juga pimpinan-pimpinan partai tidak menggunakan apakah itu misalnya dalam arti identitas agama, kesukuan, juga kelompok yang eksklusif. Saya lihat dari berbagai kampanye yang sudah mulai dikembangkan. Sebenarnya masyarakat sudah paham itu," jelas Ma'ruf.
Ma'ruf menyontohkan mengenai perbedaan hari pada Hari Raya Idul Fitri sempat menimbulkan masalah antar masyarakat di masa lalu.
Kini perbedaan tersebut sudah tidak menjadi masalah di tengah masyarakat.
"Belakangan sudah tidak ada masalah. Yang lebaran hari ini besok itu sudah tidak ada masalah," ungkap Ma'ruf.
Meski begitu, Ma'ruf Amin mengakui bahwa dalam menentukan pilihan politik, masyarakat memilih kandidat yang memiliki beberapa kesamaan.
Ma'ruf menilai pertimbangan-pertimbangan yang diambil para pemilih tersebut tidak bermasalah.
"Jangan sampai kampanye yang menggunakan identitas, tapi ketika orang memilih mau tidak mau ada perasaan. Ini saya lebih dekat, saya lebih sama pandangannya, lebih suka karena dia lebih baik. Yang lebih karena ini, ini, kalau jatuh pada pilihan itu tidak masalah," kata Ma'ruf.
Dia mengatakan hal yang harus dihindari adalah penggunaan politik identitas saat kampanye.
Baca juga: Jokowi Serukan Tak Ada Politisasi Agama di Pemilu, Politikus PKS: Buat Pilpres Lebih dari 2 Paslon
"Tapi yang harus dihindari adalah ketika dia mengkampanyekan itu jangan membawa (politik identitas). Itu mesti kita terus kumandangkan," pungkas Ma'ruf.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung pelaksana Pemilu 2024 mendatang.
Ia mengatakan Pemerintah mendukung sepenuhnya tahapan Pemilu yang sedang dipersiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Namun presiden mengingatkan agar tidak ada lagi politik identitas pada Pemilu nanti.
"Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial," kata Presiden dalam pidato Sidang Tahunan MPR-RI Tahun 2022 di gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).