Selain itu, narasi lainnya muncul, mengatakan Ferdy Sambo sedang dalam perjalanan menuju tempat lain, ketika Putri Candrawathi, Brigadir J, dan Bharada E pergi ke rumah dinas.
Baca juga: DETIK-DETIK Brigadir J Ditembak, Ferdy Sambo Teriak pada Bharada E: Kau Tembak Cepat!
Namun demikian, ditemukan fakta Ferdy Sambo ada di lokasi kejadian ketika Brigadir J dieksekusi.
Brigadir J masih hidup ketika Ferdy Sambo tiba di rumah dinas.
"Ketika dia sampai TKP Duren Tiga, rumah dinas nomor 46, apakah Joshua dalam kondisi hidup ataukah sudah meninggal. Dia bilang masih hidup," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, dalam konferensi pers, Kamis (12/8/2022), dilansir Tribunnews.com.
Bahkan, ia lah yang memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.
"Timsus menemukan, peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap saudara J yang dilakukan oleh saudara RE (Bharada E) atas perintah saudara FS," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka, Selasa (9/8/2022), dilansir Tribunnews.com.
Fakta lain pun terungkap saat proses rekonstruksi digelar, Selasa (30/8/2022) lalu.
Dalam video animasi rekonstruksi yang dirilis di Polri TV, terlihat Ferdy Sambo melepaskan tembakan ke arah Brigadir J setelah almarhum tersungkur seusai dieksekusi Bharada E.
Dilansir Tribunnews.com, ia juga sempat marah pada Brigadir J, menuding sang ajudan telah bersikap kurang ajar.
2. Sebut Brigadir J tewas karena terlibat tembak menembak dengan Brigadir J
Tewasnya Brigadir J sebelumnya dikatakan karena terlibat baku tembak dengan Bharada E.
Baca juga: Ferdy Sambo Tembak Brigadir J Satu Kali, Sempat Marah sebelum Eksekusi, Tuding Korban Kurang Ajar
Menurut kronologi awal, baku tembak terjadi lantaran Brigadir J tidak diterima ditegur Bharada E.
Hal serupa juga sempat diungkapkan Bharada E saat menjalani pemeriksaan di kantor Komnas HAM, Selasa (27/6/2022).
Bharada E yang mengaku mendengar teriakan, turun ke bawah dan melihat ada Brigadir J.