Menurutnya, pada masa pemerintahan SBY, gaji PNS/ASN, gaji Guru, gaji TNI/Polri setiap tahunnya juga dinaikkan dan pengangkatan 1,1 orang tenaga honerer menjadi PNS juga membuat daya beli masyarakat jauh lebih kuat menenggang kenaikan harga BBM.
Belum lagi, lanjut Kamhar, begitu banyak paket pekerjaan yang bersumber dari belanja pemerintah yang bisa dikerjakan.
Ada istilah bahkan kontraktor level kecamatan dan desa pun dapat pekerjaan di masa itu.
"Jauh berbeda dengan keadaan di masa pemerintahan sekarang. Rakyat lagi sulit-sulitnya, kembali dijejali beban kenaikan harga BBM," kata dia.
Belum lagi, dikatakan Kamhar, tumpukan utang pemerintahan sekarang tertinggi sepanjang sejarah republik ini berdiri.
"Jadi sebaiknya Bung Adian lebih cermat dalam membuat pernyataan. Jika tak mampu memperjuangkan aspirasi rakyat agar BBM tak naik, setidaknya tak membuat pernyataan yang mendesepsi publik," katanya.
"Pembangunan untuk manusia, bukan manusia untuk pembangunan. Filosofi ini mesti dipahami Bung Adian agar jati dirinya yang berlatarbelakang aktivis mahasiswa tak sepenuhnya hilang oleh kekuasaan," pungkas Kamhar.