News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BBM Bersubsidi

Aksi Buruh Hingga Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM di DPR, 4.400 Personel Gabungan TNI-Polri Disiagakan

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Mahasiswa dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa Malang) Malang Raya memasang spanduk tuntutan saat menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Kota Malang, Kamis (8/9/2022). Mereka menyuarakan tuntutan menolak naiknya BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Sebelumnya pemerintah pusat menaikan harga BBM pada Sabtu, (3/9/2022) dengan rincian yaitu Pertalite dari yang saat ini Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, sementara harga Solar Subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Tak hanya Pertalite dan Solar Subsidi, harga BBM Pertamax juga mengalami kenaikan dari saat ini Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. SURYA/PURWANTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buruh hingga mahasiswa kembali akan turun ke jalan untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Selasa (27/9/2022).

Mereka diketahui akan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR RI, Jakarta Pusat.

Terkait itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menyebut ribuan personel gabungan pun disiagakan untuk pengamanan.

"Untuk wilayah Jakarta Pusat ada 4.400 personel kita siapkan gabungan TNI-Polri," kata Komarudin saat dihubungi, Selasa (27/9/2022). 

Komarudin menerangkan massa dari elemen Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) dan BEM SI direncanakan menggelar demo di DPR. 

"Kalau dalam pemberitahuan itu sekitar 1.000 hingga 2.000 peserta aksi," jelasnya. 

Selain di DPR, Komarudin menerangkan ribuan personel itu bakal disebar di sejumlah titik lain. Tercatat, ada 14 titik di Jakarta Pusat yang dijadikan lokasi demo hari ini.

"Di wilayah Jakarta Pusat ada 14 titik (demo) hari ini. Ada beberapa isu yang diangkat, ada di perusahaan, ada di balai kota, kemudian di kementerian, lalu di DPR. Di DPR itu ada soal BBM sama agraria," katanya. 

Lebih lanjut Komarudin mengatakan sejauh ini pihaknya tidak melakukan penutupan jalan di depan gedung DPR. Rekayasa lalu lintas bakal bersifat situasional. 

"Untuk rekayasa lalin situasional. Karena DPR halamannya cukup luas mudah-mudahan tidak sampai menutup Jalan Gatot Subroto," kata Komarudin.

Baca juga: Gelombang Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM Berlanjut, Hari Ini Buruh dan Mahasiswa Gelar Demo di DPR

Komarudin juga mengimbau kepada massa aksi untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku dan tidak mengganggu keamanan dan ketertiban di Jakarta.

"Tentunya dipersilakan menyampaikan aspirasi tentunya dengan tetap memperhatikan aturan-aturan perundang-undangan yang berlaku saling menghormati karena aktivitas masyarakat ibu kota ini sangat padat, silakan berbagi tempat krna tentunya kita jg mengharapkan seluruh aktivitas bisa berjalan dengan lancar," harapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini