"Saya juga kemarin vaksin di Purwakarta, karena di Majalengka engga ada, di Cirebon juga engga ada, adanya di sana (Purwakarta). Tapi kita tidak diberi kartu vaksin, gimana ya buktinya," kata Bagus.
Ia pun berharap, pemerintah khususnya Kementerian Agama bisa memberikan solusi terkait permasalahan tersebut, sehingga ia tetap bisa berangkat umrah tanpa halangan suatu apapun.
"Semoga ada solusi pemerintah lah ya," ujarnya.
Salah seorang petugas agen perjalanan umrah dan haji di Majalengka, Eka (37), membenarkan banyaknya keluhan dari calon jemaah termasuk dari sejumlah biro perjalanan haji dan umrah.
Dia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pengurus pusat juga biro lain namun tidak ada jawaban pasti.
"Kami juga bingung dan resah kalau sampai tidak berangkat, bakal jadi masalah. Kalau sebagian sudah divaksin dan sebagian belum, yang bingung pasti biro umrahnya. Inginnya sih kami bisa berangkat secepatnya, namun kalau vaksin belum tersedia ya gimana, itu pasti jadi kendala, keberangkatan pasti tunda," kata dia.
Banyaknya calon jemaah umrah luar daerah yang disuntik vaksin meningitis di Purwakarta berdampak terhadap kelangkaan stok vaksin di kota ini.
Hal tersebut membuat sejumlah jemaah umrah asal Purwakarta dan sekitarnya harus mencari vaksin meningitis di luar kota seperti di Jakarta dan Bandung.
Seperti yang terjadi di PT Duta Mahkota Indonesia Tours dan Travel yang berada di Jalan Veteran, Nagrikaler, Kabupaten Purwakarta.
Travel umrah tersebut harus membawa ratusan calon jemaah umrah yang akan berangkat pada Oktober mendatang melakukan vaksin meningitis di Jakarta.
Baca juga: 95 Persen Jemaah Haji Indonesia Penuhi Syarat Vaksinasi Covid-19 dan Meningitis
"Jadi untuk kelangkaan vaksin meningitis ini udah terjadi sejak awal Agustus, waktu itu kami masih sempat kebagian di Purwakarta.
"Tapi stoknya langsung habis dan membuat 120 orang calon jemaah yang terdaftar di kami disarankan untuk melakukan vaksin meningitis di klinik yang telah bekerja sama dengan kami di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara," ujar Lia Nur Hayati, Manager Operasional PT Duta Mahkota Indonesia Tours dan Travel saat ditemui Tribun, Senin (26/9/2022).
Kesulitan lainnya, menurut Lia, syarat untuk vaksin meningitis harus 14 hari sebelum pemberangkatan dan itu tidak ada toleransinya bagi calon jemaah umrah yang telat melakukan vaksin.
"Jadi jemaah itu harus sudah vaksin 14 hari sebelum pemberangkatan, kalau lewat dari itu nanti ketahan di bandara dan tidak bisa berangkat," ucapnya.