Keragaman Warna dan Motif Batik
UNESCO mengakui keunikan batik Indonesia, terutama dari prosesnya yang secara tradisional dilakukan pada kapas dan sutra menggunakan teknik resist.
Pembuat batik kemudian menutupi area kain dengan zat tahan pewarna untuk mencegah penyerapan warna.
Area yang tidak tertutup mampu menyerap warna yang dalam, sehingga kainnya tahan lama dan warnanya tidak mudah pudar.
Metode membatik lainnya yang bisa diterapkan adalah metode percikan, proses sablon, dan metode lukis tangan.
Selain prosesnya, batik juga memiliki keunikan motif.
Motif, pola, dan warna yang dapat dikenali sering kali menunjukkan keluarga, status sosial, dan asal geografis.
Warna tradisional untuk batik Jawa Tengah dibuat dari bahan-bahan alami, terutama warna biru, coklat, krem, dan hitam.
Beberapa desain termasuk Kawung atau lingkaran berpotongan, Ceplok, desain geometris, Parang atau "pola pisau", dan Prada atau kain batik yang berhiaskan daun emas atau serbuk emas.
Motif-motif ini terinspirasi dari pengaruh Jepang, India, Cina, dan Belanda, yang menghasilkan kekayaan warna dan motif.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Hari Batik Nasional