Penumpukan suporter kemudian memicu berdesakan hingga membuat tragedi maut tersebut terjadi.
"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Disaat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen. Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," kata Nico.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, 127 Orang Meninggal, 2 di Antaranya Anggota Polisi
Kronologis versi Polisi
Berikut kronologis kerusuhan suporter pasca pelaksanaan pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruan Malang versi polisi seperti dikutip dari keterangan pers Kapolda Jatim:
- Pukul 21.58 WIB
Setelah pertandingan selesai, pemain dan official Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain dan dilempari oleh suporter Aremania dari atas tribun dengan botol air mineral dan lain lain.
- Pukul 22.00 WIB
Saat pemain dan official pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan official Arema FC.
Baca juga: Buntut Tragedi Laga Arema vs Persebaya, Jokowi Minta Liga 1 Dihentikan hingga Kasus Diusut Tuntas
Oleh petugas keamanan dilindungi dan dibawa masuk ke dalam kamar ganti pemain.
Selanjutnya suporter Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan.
Karena suporter aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan, kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter aremania yang menyerang tersebut.
Kemudian Aremania yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion.
Kemudian pihak keamanan masuk ke dalam loby dalam stadion kanjuruhan dan standby di loby depan pintu VIP.
- Sekira pukul 22.30 WIB