News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

LBH Malang Ungkap soal Beberapa Hal yang Terjadi Pasca Tragedi Kanjuruhan

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah suporter berdoa di depan pintu masuk tribun 12 Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan yang menelan banyak korban jiwa, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Dalam artikel mengulas tentang tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya Pos Malang, Daniel Siagian, mengungkapkan beberapa hal yang terjadi pasca tragedi Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022)

Sebagaimana diketahui, ratusan orang meninggal akibat insiden pasca pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).

Merespons hal tersebut, LBH Malang prihatin atas kejadian tersebut dan telah membuka posko bantuan hukum.

"Tiga hari terakhir kami melakukan pembukaan posko bantuan hukum dan penyisiran. Kita sangat prihatin atas terjadinya tragedi 1 Oktober 2022 ada sekian ratus korban jiwa yang hari ini terluka dan hari ini meninggal dunia," kata Daniel dalam konferensi pers pada Rabu (5/10/2022).

Daniel mengatakan, dalam beberapa hari ini banyak masyarakat yang menggelar aksi solidaritas terhadap korban pasca kejadian, termasuk doa bersama.

Lebih jauh, Daniel membeberkan beberapa hal lain yang terjadi setelah kejadian Kanjuruhan.

Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang Bertambah Jadi 131 Orang

Menurut Daniel, ada perbedaan data terkait jumlah korban meninggal di masyarakat pasca kejadian.

"Kalau dilihat pasca kejadian ini, adanya disparitas terhadap data-data korban."

"Dari Aremania menyampaikan 200 lebih, yang dari Dinkes Kabupaten Malang ada 131, yang dari kepolisian ada 127 kalau nggak salah dan dari beberapa (sumber lain) ini ada 100 sekian," ucapnya.

Data yang tidak akurat tersebut, lanjut Daniel, justru berdampak pada bagaimana pertanggung jawabnya dari pihak terkait terhadap korban meniggal dunia, luka maupun yang dirawat jalan.

"Kita sudah menyisiri berbagai saksi korban, tetapi masih pross pendalaman," jelasnya.

Pasca kejadian, Daniel juga menyebut, beberapa korban mengadakan tahlilan dan sebagainya.

Apalagi, saat ini masih dalam kondisi berkabung.

"Selama 4 hari ini banyak solidaritas doa bersama bertebaran, ada di Kanjuruhan, hingga beberapa tempat di luar malang, seperti di Surabaya, Bandung," ucapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini