TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya Pos Malang, Daniel Siagian, mengungkapkan beberapa hal yang terjadi pasca tragedi Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022)
Sebagaimana diketahui, ratusan orang meninggal akibat insiden pasca pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).
Merespons hal tersebut, LBH Malang prihatin atas kejadian tersebut dan telah membuka posko bantuan hukum.
"Tiga hari terakhir kami melakukan pembukaan posko bantuan hukum dan penyisiran. Kita sangat prihatin atas terjadinya tragedi 1 Oktober 2022 ada sekian ratus korban jiwa yang hari ini terluka dan hari ini meninggal dunia," kata Daniel dalam konferensi pers pada Rabu (5/10/2022).
Daniel mengatakan, dalam beberapa hari ini banyak masyarakat yang menggelar aksi solidaritas terhadap korban pasca kejadian, termasuk doa bersama.
Lebih jauh, Daniel membeberkan beberapa hal lain yang terjadi setelah kejadian Kanjuruhan.
Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang Bertambah Jadi 131 Orang
Menurut Daniel, ada perbedaan data terkait jumlah korban meninggal di masyarakat pasca kejadian.
"Kalau dilihat pasca kejadian ini, adanya disparitas terhadap data-data korban."
"Dari Aremania menyampaikan 200 lebih, yang dari Dinkes Kabupaten Malang ada 131, yang dari kepolisian ada 127 kalau nggak salah dan dari beberapa (sumber lain) ini ada 100 sekian," ucapnya.
Data yang tidak akurat tersebut, lanjut Daniel, justru berdampak pada bagaimana pertanggung jawabnya dari pihak terkait terhadap korban meniggal dunia, luka maupun yang dirawat jalan.
"Kita sudah menyisiri berbagai saksi korban, tetapi masih pross pendalaman," jelasnya.
Pasca kejadian, Daniel juga menyebut, beberapa korban mengadakan tahlilan dan sebagainya.
Apalagi, saat ini masih dalam kondisi berkabung.
"Selama 4 hari ini banyak solidaritas doa bersama bertebaran, ada di Kanjuruhan, hingga beberapa tempat di luar malang, seperti di Surabaya, Bandung," ucapnya.