News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Diduga Kerusuhan Maut Kanjuruhan Didesain Oknum, Penasihat Ahli Kapolri: Ada Intelektual Dader

Penulis: garudea prabawati
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berduka atas korban penyerbuan di stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur pada 4 Oktober 2022. - Petugas kepolisian elit Indonesia sedang diselidiki pada 4 Oktober atas penyerbuan stadion yang menewaskan 131 orang termasuk puluhan anak-anak di salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah sepak bola. (Photo by JUNI KRISWANTO / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi mengatakan kerusuhan maut yang terjadi Stadion Kanjuruhan, diduga ada yang mendesain.

Pihaknya menduga adanya skenario yang memang diciptakan sedemikian rupa sehingga tragedi Kanjuruhan memakan banyak korban tewas.

Kerusuhan maut terjadi pasca-laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dalam lanjutan Liga 1, 1 Oktober 2022

Kejadian tersebut memakan korban jiwa hingga ratusan, termasuk para anggota Polri.

Banyak pihak menyoroti kerusuhan di Stadion Kanjuruhan saat pertandingan Arema Vs Persebaya tersebut.

Bukan hanya media nasional bahkan internasional.

"Saya lihat kasus ini merupakan bencana yang mengakibatkan kerugian yang sangat fatal sekali, seluruh dunia tahu," kata Irjen (Purn) Aryanto Sutadi, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (8/10/2022).

Baca juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Haris Azhar: Tak Ada Sistem yang Bisa Diandalkan

"Dan saya kok jadi bertanya-tanya, apakah peristiwa besar ini hanya gara-gara kelemahan-kelemahan pengamanan, penembakan gas air mata, penutupan pintu oleh orang yang lengah, apakah cuman itu?" ungkapnya lagi.

Walaupun di sisi lain Arinto Sutadi pun tetap tegas menyalahkan para tersangka utama yang lengah.

Namun korban tewas yang berjatuhan, berdesak-desakkan, tewas ratusan tersebut, dianggapnya ada suatu kejanggalan.

"Kalau kita lihat peristiwa di lapangan yang terjadi itu orang banyak yang berdesak-desakan dan kemudian saat itu ditembakkan gas air mata, kemudian pertanyaannya siapa yang membikin itu?"

"Saya menduga ini suatu skenario yang memang diciptakan sedemikian rupa, masa pintu ditutup, kemudian (suporter) disuruh meninggalkan, kemudian gas air mata ditembakkan ke tribun, saya menduga ada yang mendesain kerusuhan ini."

Arinto Sutadi pun berharap hal tersebut harus diselidiki lebih mendalam, dan apabila mungkin saja ada tokoh intelektual di belakang harus dikejar.

Menurut Arinto, saat kerusuhan seharusnya pintu stadion harus dibuka.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini