"Apalagi kejadian ini levelnya bisa dikatakan kejadian nasional bahkan internasional," ujarnya.
Lanjut Pia, seharusnya Kapolres di wilayah lokasi kejadian yang melakukan strategi apologia ini.
Bukan Kapolres yang bertugas di luar wilayah lokasi kejadian.
"Tidak ada hubungannya dengan pelanggaran kode etik profesi Polri. Kapolres Kota Malang hanya kebagian bahwa korbannya banyak bertempat tinggal di Malang," kata Pia.
Polisi di Malang Sujud Mohon Ampun atas Tragedi Kanjuruhan, Reza Indragiri: Mengharukan tapi . . .
Unggahan Twitter akun Polresta Malang Kota @polrestamakota menjadi viral.
Dalam unggahan itu, tampak para anggota polisi Polresta Malang Kota sama-sama bersujud dan meminta maaf kepada para korban Tragedi Kanjuruhan.
Menurut Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel aksi itu mengharukan.
Mengingatkan dirinya pada aksi simpatik serupa yang dilakukan oleh banyak personel polisi pasca tewasnya George Floyd di lutut polisi.
Penyesalan sekaligus permintaan maaf semacam ini memang sangat penting.
Pasalnya, berbeda dengan urusan pidana dan etik yang barangkali akan selesai beberapa pekan atau beberapa bulan, luka batin masyarakat pasti akan menganga dalam waktu yang sangat lama.
Nah, ketika polisi di Polresta Malang Kota bersujud sedemikian rupa, semoga ini bisa meyakinkan publik bahwa polisi sungguh-sungguh ingin memberikan penawar atas luka itu.
Tapi apologi tanpa akuntabilitas jelas tak banyak bermanfaat.
Seperti halnya frasa 'reformasi kepolisian'. Sudah membahana sejak puluhan tahun silam, dan digemakan lagi hari-hari belakangan ini, tapi bagaimana reformasi itu akan dilakukan? Entahlah.